Senin, 23 Desember 2013

KERAMIK APIK



Sebelum libur akhir semester, Anggita dapat karya keramik hasil cetakannya. Pas lihat hasilnya cantik banget, jadi nyesel nggak ikutan bikin. Tuh kan, dibilangin juga apa. Kapan lagi coba seru-seruan bikin keramik. Sebenernya bu Teti, kepala sekolah Anggita udah cerita banyak tentang keindahan Rumah keramik plus bakal keramik bikinan anak2 yang akan difinishing, sebelum dibagikan. Hasilnya nanti baguus banget. kata beliau yang saya iyakan dengan anggukan.

Rencananya sih saya juga pengin ikutan bikin pas ngedampingin fieldtrip Anggita ke sana. Entah kenapa kok pas di sana para emak itu pada lebih milih duduk2 menikmati singkong goreng dan jalan-jalan sambil foto2 doang. Jadinya batal deh niat ikut workshop bikin keramik. Halllaaah alesan, xixi padahal saya sih mikir juga bayar 100 ribuan buat beli clay yang cuma seuprit (sekitar 400 gram)

Mahal ? Sebenernya nggak juga kalau lihat hasil dan pengalaman yang didapat. Dulu saya mikir masuk ke Rumah Keramik itu mahal, habis tempatnya kok kelihatan eksklusif banget, trus pas di sana saya nanya ke si mas guide, “Mas, kalau mau masuk ke sini, cuma pengin beli (lihat2) di gallerynya aja bisa nggak sih ?” “Bisa kok, Bu, cuma bayar 10 ribu rupiah aja.” Hah…semurah itu….gubraaaks deh, alamak, kirain tuh setiap masuk bayar 100  ribuan perorang. Betapa kuper bin katronya saya. Dan ternyata tiket masuk itu juga bisa jadi diskon bila ikutan workshopnya. Jadi itungannya ya gratis masuk bila ikut workshop gitu deh
Bayangin aja, saya bolak-balik lewat sini.Lha kami sering main ke mantan tetangga depan rumah yang dulu sering saya titipin Rangga kecil, di Perumahan Tugu Tanah Baru, lokasi rumahnya pas depan2an dengan Rumah Keramik ini, tapi kok ya nggak pernah belok, sekedar nengok dalamnya. Saking jaimnya, nunggu minimal bawa duit 500 ribu buat bikin keramik dan makan di situ :P

Nah kembali ke fieldtripnya Anggita ya…Pas kami para emak selesai tour keliling rumah keramik, saya melihat ke tempat workshop dan tampak Anggita masih duduk anteng dengan 2 kupu2 hasil cetakannya. Teman-temannya sebagian udah cuci tangan dan jalan-jalan.
Sebagai emak yang baik dan perhatian (haiyaah….) saya dekatinlah krucil ini, sambil nanya “Anggita udah selesai ?” Tiba-tiba ada si mas instruktur yang menjawab, “tunggu sebentar ya Bu, tadi ditawarin cetakan lain nggak mau, sebentar saya cetakin ikan dulu. Trus si mas menghilang entah ke mana, dan tadaaa bawa clay yang sudah tercetak bentuk piring ikan. “Nah, ini nanti bisa jadi piring permen.” Sambung mas instruktur.  Anggita masih kalem aja, si mak dalam hati sorak-sorak, pengen sih jingkrak-jingkrak, tapi demi tetap menjaga aura wibawa, si mak ini hanya memunculkan senyum manis dan kata terima kasih.

Bikin keramiknya kayak gimana sih  ? Pasti ngebayanginnya yang pakai alat puter2 kayak di film Ghost ya ? Bukaan…mana bisa krucil bikin serumit itu. Ini model bikin keramik yang simple banget. Cuma dicetak di cetakan gips. Kayak gini nih. Ini bentuk cetakan yang dipilih Anggita, kupu-kupu. 
Ups, Anggita tuh merhatiin penjelasan pastinya sampai nggak lihatin tanah liat yang lagi dicetak.




Kalau mau yang tingkat advance seperti di film itu bisa juga sih, tapi kan perlu clay lebih banyak sekitar  1,5 kg, bayarnya sekitar 350 ribu, 4 jam belajar
Eh tapi, ternyata bikin keramik/nyetak di gips itu gak segampang itu. Emang sih mirip dengan nyetak dengan lilin mainan (play-doh) lah kira-kira, ditekan-tekan doang, tapi pas ngelepasin dari cetakan itu ada  trik tersendiri. Makanya harusnya sih pas udah selesai nyetak para krucil ini segera minta tolong kakak instruktur atau bu guru untuk melepas, karena susah nyopot dari cetakan tanpa rusak.

Jadi setelah clay nya ditekan di cetakan, biar rapi dan rata sisa claynya dipotong pake benang. Buat ngelepasnya /nyopot clay dari cetakan, ambil sedikit clay, kemudian tempelin dipinggir cetakan, kemudian tarik deh dengan arah berlawanan! Nah nariknya itu pakai teknik !!!

Setelah claynya dicetak,  gak langsung dibawa  pulang.  Prosesnya  masih berlanjut sampai jadi keramik.. Butuh waktu 3 minggu sampai keramik itu jadi. Iih.. lama banget yaa. Emang diapain aja sih kok harus nunggu lama gitu?
Jadi setelah dicetak, keramik harus dijemur dulu minimal 3 hari (apalagi kalau musim ujam, bisa sampai seminggu lebih), setelah dijemur, terus diwarnai, dan dimasukin ke oven dengan suhu 1200 derajat celcius (klu gak salah ya) selama 16 jam. Nah kan, bakarnya aja lamaa.  Selesai dibakar itu, keramik gak bisa langsung diambil, harus didinginin dulu didalam oven itu selama 16 jam lagi ! Ehm, tenaang, proses itu bukan kita yang lakukan ya. Kita mah tinggal duduk anteng nunggu hasil jadinya.
Kalau udah lihat prosesnya, kita akan maklum kalau harga keramik itu relatif  mahal  plus tentunya kalau karya seni itu ya harganya tergantung yang bikin xixi, soalnya ada keramik babi seharga 20 juta di galerinya, tapi ada kok yang model bros kecil itu 30 ribuan. Aiiih…Ehm kalau dijual karya Anggita ini harganya berapa ya, hahaha...gak bakalan diijinin sama yang punya, lagian apaan sih, ini kan priceless, keramik kenangan :D




Oh…ya selain bikin keramik, kita bisa menikmati keliling rumah sang Maestro Keramik F Widayanto ini. Luasnya 2 hektar (bener gak ya, nggak nyatet, banyakan bengongnya, jadi info detilnya cari sendiri ya) sampai ke kamar2nya yang karpetnya aja keramik lho !  Memang, tempat ini unik dan asyiik buat foto2. Adem, penuh dengan pohon2 langka, (ada pohon coklat, kayumanis, salam, pisang ungu (jantung pisangnya warnanya beda) trus apa ya, hahaha ketahuan gak nyimak penjelasan guide. Ada juga bale dan kamar yang disewakan. Mau tanya harga nginepnya ? Ya seharga hotel berbintang lah 600 ribu yang bale trus yang kamar sekitar 1,5 juta/malam

Ini foto2 para pendamping yang sibuk keliling eh duduk menikmati camilan. Oh ya kalau ambil paket dapat snack, anak2nya pisang goreng, pendamping singkong goreng plus teh sereh. Enak deh...







Lho mana gallery keramik dan keramik seharga 20 jutanya, trus kok suasana rumah keramik plus pohon-pohonnya malah nggak ada fotonya ?
Sengaja sih biar penasaran dan pada main ke sana  Main yuk...alamatnya sih di Tugu Tanah Baru Depok. Lumayan buat refreshing, lihat yang indah2. Kalau cuma pengen ngadem doang dan foto2 cukup bayar 10 ribu, nambah nyemil pisang goreng  plus minum, bawa 50 ribu cukuplah :D, tapi...ntar pasti nyesel deh, kalau gak nyoba bikin keramik...

Jumat, 23 Agustus 2013

WE’RE CONTESTMANIA : SPORTIF, SMART, HAPPY




Takjub, kata yang mewakili rasa Arin - Murtiyarini, ketua Contest mania. Itu juga yang saya rasakan sebagai anggota contestmania, tentu saja plus  bersyukur, bahagia luar biasa saat akhirnya di tanggal 21 Agustus 2013, Jawa Pos resmi memasang profil Contestmania sebagai salah satu komunitas yang berhasil masuk 15 besar dan berhak maju ke acara Grand Final “Jawa Pos for Her Active & Pro-Active Community Competition.”

Tanpa perlu saya jelaskan panjang lebar, pasti teman-teman yang bergabung di komunitas dan hobi berkompetisi sudah tahu event keren ini, tapi  kayaknya bolehlah saya sedikit nulis tentang kompetisi yang kami ikuti ini.

“Jawa Pos for Her Active & Pro-Active Community Competition.” adalah event keren yang tujuan utamanya ingin menggerakkan komunitas-komunitas perempuan seluruh Indonesia untuk aktif dalam kegiatan internal maupun memberikan sumbangsih bagi lingkungan sekitar. Dengan persyaratan yang relative mudah, , plus iming-iming hadiah spektakulernya, event ini jelas menghebohkan ratusan komunitas perempuan sejak pertama kali dilaunching Januari 2013.

Hadiahnya apa sih, ehm…ini nih :
Hadiah bagi komunitas terbaik pertama, lima orang berangkat liburan ke Las Vegas, AS, plus uang tunai USD 2.500. Juara kedua, liburan ke Hongkong untuk lima orang plus uang tunai USD 2.000. Juara ketiga, jalan-jalan ke Thailand dan uang tunai USD 2.000. Selain itu, masih ada tiga hadiah motor Scoopy untuk kategori khusus, kegiatan sosial terbaik, kegiatan internal paling heboh, dan komunitas teraktif yang paling banyak mengirimkan kegiatan.

Wow...(koprol bolak-balik) ternyata ini event besar, nggak main-main. Hebat juga ya Contestmania bisa masuk 15 besar. Kalau tentang masuk 15 besar itu sih wallahu'alam ya tergantung juri (dan pastinya berkah dari Gusti Allah).

Di mata saya (bukan 'Mata Najwa' lho ya) contestmania ini sebenarnya ya komunitas biasa saja, seperti juga komunitas lainnya. Yang bikin contestmania hebat menurut saya sih formasi contestmania saat ini sangat pas.Anggota yang terbatas, membuat kami bisa lebih memahami, tanpa perlu aturan ketat. Mungkin karena kami tak hanya sehobi tapi juga dekat secara emosi. Ini komunitas plus persahabatan yang membuat kami selalu happy dan bisa kompak. Nah yang bikin saya cinta komunitas ini karena kompak.Entah karena kami anggotanya yang memang sudah sehobi, sehati, para mama yang sudah matang (ehm berasa pisang). Yang pasti karena sang ketua, Mbak Arin -Murtiyarini adalah leader sekaligus manager yang hebat, yang bisa menyatukan kami, mengetahui kekuatan dan kelemahan tiap anggotanya, jeli melihat peluang dan punya semangat berbagi tinggi, hingga bisa membuat kami maju bersama komunitas Contestmania.  

Contestmania memang bukan komunitas besar, bahkan anggotanya nggak sampai puluhan. Contestmania itu komunitas unyu, si kecil yang baru beberapa saat terbentuk, hingga mungkin belum banyak yang kenal, tapi ini komunitas kecil berisi, si kecil cabe rawit yang rasa pedasnya mampu mengalahkan si cabe merah besar (xixi lha kok malah ngomongin cabe sih). Bukan berbangga diri, tapi itulah kami yang dengan happy berusaha terus bersinergi, kompak, aktif mengikuti berbagai kontes di tengah kesibukan kami yang bervariasi. 

Saya suka ngontes itu jelas, meski ternyata jiwa ngontes saya masih berada di level 1, jika dibandingkan para sahabat saya di sini yang mungkin udah berada di level 5.  Nah di Contestmania ini jiwa ngontes saya pelan-pelan merangkak naik dan semoga bisa terus menanjak sampai ke level 5. Kok bisa ? Iyaa...terbukti seperti saat ada kontes Smart Mommy Inspiration yang diadakan oleh Tabloid Nyata. "Ayo, yang Jabodetabek pada ikutan, cepetan kirim ya, 30 pengirim pertama dapat lunchbox, dan 50 peserta nanti akan diundang gathering di Hotel Ritz Carlton Kuningan !" Nah...setelah itu, tuing, muncul komen : "Aku sudah ngirim lho," ...sahut-sahutan." Akhirnya saya pun ngirim, dan Alhamdulillah, selain bisa kopdar dengan anggota contestmania (yang waktu itu beberapa hanya kenal online) saya pun dapat bonus hadiah voucher belanja 2,5 juta, yang cukup bikin saya ternganga (kalau buat Contestmania lainnya sih hadiah segitu biasa kali...)


Contoh lainnya gini, Bu Ketua woro-woro "Ayo, Mbak, ikut contest ini." gampang kok, nggak pakai berat, aku udah menang lho, masih ada beberapa periode lagi, cepetan, mumpung saingannya belum banyak."
Nah, demi baca kata nggak pakai berat, saya pun ikutan, dan Alhamdulillah lagi menang, lumayan dapat voucher Matahari 500 ribu rupiah


Gimana jiwa ngontes saya nggak terpancing dengan provokasi yang begitu.
Bahkan saat si penyakit malas datang, ketika galau menghadang, memandang dan menggumamkan tagline Contestmania mampu membuat saya kembali bersemangat.:
“We’re Contestmania, sportif, smart, happy” ~ “Contests make us smart & happy”-
Sinergi teman sehobi sekaligus sehati itu ternyata berdampak luar biasa, terutama bagi saya pribadi.

Makanya seneng banget saya bisa jadi bagian Contestmania. Dulu nggak terpikir kalau contestmania bakalan terkenal dan sekeren ini. Contesmania ibarat keluarga yang menerima saya apa adanya dan terus mendukung, mengakui dan menghargai eksistensi saya, hingga saya merasa berdaya dan bahagia luar biasa.
Yups, ikut contest bukan semata masalah menang atau kalah, tapi masalah hadiah *eh. Kalah, menang, hadiah itu hanyalah bonus. Bagi saya sendiri, mengikuti suatu kompetisi menjadi salah satu cara biar gak ‘mandek’, gak berhenti berkembang, dan tetap smart.

Balik ke Contestmania. Sebenarnya kami adalah teman maya yang kemudian ‘klik’ dan melanjutkan persahabatan di dunia nyata.

Kalau nama Contestmania disebut mungkin banyak yang mengernyitkan dahi, tapi ketika nama Mbak Arin – Murtiyarini, sang ketua disebut, semua akan serempak manggut-manggut. Yups, Contestmania diketuai oleh seorang mama luar biasa yang serba bisa, dan yang saya suka, kami bukan dianggap sebagai alat untuk mencapai kebesaran pribadi seorang Murtiyarini. Lha tanpa contestmania, nama Arin-Murtiyarini aja udah berkibar kok. Ini murni komunitas persahabatan, tuk saling berbagi dan menyemangati.

Dulu sebelum punya fb, Murtiyarini saya kenal dari tulisannya di majalah. Seringnya sih saya baca ceritanya sebagai mama, tips parenting, karena kebetulan sebagai seorang ibu saya perlu dan harus banyak update tentang pengasuhan anak. Setelah ada fb, kami berteman dan kemudian bisa kopdar, ngeteh bareng. Saat ngeteh bareng itulah mbak Arin nyemplungin saya ke grup keren ini. Tadinya saya ngira grupnya Mbak Arin khas Mama, ternyata lho kok…Contestmania. "Buat seru2an, mbak," katanya (glek kayaknya jiwa ngontes saya sudah terdeteksi, xixi). Dari sini juga saya baru tahu kalau Mbak Arin ini selain nulis parenting bisa nulis apa saja dan hobi berkompetisi

Anggota contestmania itu ya.. ternyata (haha...ternyata lagi) nama yang udah familiar di telinga eh mata saya, karena sering saya baca karyanya (dan bersliweran di fb). Ada Nunung Yuni Anggraini, kebetulan kami sudah pernah kopdar sebelumnya di Event Tango, Kidzania, (setelah tulisan kami menjadi 10 terbaik Weekly Note yang kemudian dibukukan di buku Be Positive), Susan Sriyani, bintang iklan yang sering saya intip tulisan /note fbnya yang keren. Rina Susanti  saya kenal karena tulisan parenting  (saya sering baca artikelnya di majalah juga), Sukimah Yono, aktif di  literasi dan kami pernah menang bareng di audisi penulis buku Asma Nadia Inspirasiku, trus ada Mbak Wien yang gesit, serba bisa dan kreatif abis, Vivien yang baru saya tahu nama fbnya Sofiany Arry, mama tangguh yang rajin nulis juga. Kemudian yang masuk sesudah saya adalah Eka Chandra Lina, mama 3 putri, dosen yang lagi studi S3 tapi jiwa ngontesnya level lima. Pokoknya….asli para mama ini pas menyandang gelar contestmania, apalagi sang Ketua, Murtiyarini adalah ratu kontes dengan sederet prestasi.

Ehm, kalau nyeritain prestasi dan pengalaman ngontes kami bisa berhari-hari kali….Jadi saya mau upload foto2 kopdar kami yang di Jabodetabek aja ah…Kumpul bareng contestmania itu (baik ngumpul resmi di acara kontes atau ngumpul santai merayakan kemenangan plus merencanakan langkah ngontes selanjutnya) bikin saya makin terbuka wawasannya dan terutama bikin makin bahagia...





Nah kalau yang di bawah ini foto saya dan mbak Arin -Murtiyarini, sang ketua Contestmania (yang kebetulan kok nama depan kami sama2 Murti) saat acara Sunpride Fruit Summit 2013 di Rumah Maroko, Menteng, dan Contestmania dapat penghargaan juara pertama Most-voted Story untuk komunitas.


 

Ahahai momen yang sungguh bikin bahagia. Kami  juga masih menunggu fruit party  pertengahan September nanti, hadiah kemenangan Contestmania di  Sunpride Fruit Summit 2013 tersebut, dan Alhamdulllah di sela-sela itu dapat kejutan menjadi 15 besar finalis dan akan menghadiri acara Grand Final dari Jawa Pos for Her di acara grand final “Jawa Pos For Her Active & Pro-active Community Competition." Ini akan jadi ajang kopdar akbar di luar Jabodetabek. Membayangkannya saja sudah membangkitkan semangat dan bahagia luar biasa. Kelak mimpi-mimpi pribadi kami akan  lebih mengkristal menjadi mimpi komunal, karena ke depannya kami semua ingin bersama mengibarkan bendera komunitas kami, Contestmania tercinta.

Tentu saja dengan kekompakan kami ini semoga kelak akan berujung pada semangat untuk terus bergerak melakukan yang terbaik hingga bisa menginspirasi dan bisa menjadi mercu suar yang memandu arah para perempuan lain untuk aktif dalam komunitas. Berharap juga dari active (melakukan 1 kegiatan/ gerakan) internal, contestmania bisa jadi pro-active (melahirkan solusi suatu masalah perempuan/ bisa ikut mengubah lingkungan ke arah yang lebih baik).

Serasi dengan tujuan utama program “Jawa Pos For Her Active & Pro-active Community” yang ingin menggerakkan komunitas-komunitas perempuan seluruh Indonesia untuk aktif dalam kegiatan internal maupun memberikan sumbangsih bagi lingkungan sekitar.



Rabu, 31 Juli 2013

CERI CERIA


Sudah dua minggu Anggita bersekolah TK. TK yang sama dengan si Mas, Rangga, 7 tahun lalu. Pohon ceri favorit kami masih ada. Ya, pohon ceri yang dulu selalu menggoda Rangga dan saya untuk berhenti, karena buah-buah kecilnya yang merah dan rasanya manis.
         Bertahun lalu, saat ada kesempatan mengantar dan menjemput Rangga, saya selalu berhenti di bawah pohon ceri, mendongak dan mencari-cari ceri merah yang ada.
Saat Rangga kecil, sayalah yang berusaha meraih buah ceri merah itu, sementara Rangga menunggu sambil terus menunjuk dan memotivasi saya untuk bisa meraihnya. Ia akan bersorak dan tertawa ceria saat saya berhasil. Buah merah yang berisi beberapa ribu biji super kecil, halus, putih kekuningan; terbenam dalam daging dan sari buah yang terasa manis itu sangat disukai Rangga. Ketika Rangga semakin besar, dia pun berusaha untuk memetiknya sendiri, bisa dengan meloncat untuk meraihnya, atau bahkan memanjatnya. Saya mengawasinya dari bawah sambil mengarahkan dan menyemangati. Pohon ini juga yang bikin Rangga senang sekolah waktu TK, Kalau dia agak malas berangkat, cukup diiming-imingi “nanti kita metik ceri lagi” dan yuhuu melesatlah si mas ini ke sekolah. Rangga dan teman-teman cowoknya suka memetik buah ceri saat istirahat atau pulang sekolah. Berkat pohon ceri juga Rangga jadi bisa memanjat pohon, dan psst...inilah pohon yang pertama kali saya panjat di usia kepala empat demi menyenangkan Rangga


Teman main Rangga yang mengenalkan ceri pada Rangga. "Mama, lihat aku tadi dikasih buah ceri sama Ninu" katanya sambil memperlihatkan buah merah kecil itu. Buah ceri ? saya mengernyit dan tersenyum, oh, ini sih kersen, kok ceri sih...Ups, ternyata di Depok, anak-anak menyebut kersen dengan nama ceri.

Selasa, 28 Mei 2013

I'M THE EXPLORER


Kemarin pas kembali berkelana, eh menjelajah di area perumahan, sampailah kami (saya & Anggita) di tempat saya berpose sebagai The Explorer. Mendadak saya pengin ketawa ngakak *hush, xixi asli ngikik ingat  obrolan maya beberapa hari lalu saat seorang teman ngomongin tentang event Do More. Nah yang kreatif itu kayak Mbak Murti, perannya explorer, fotonya sambil guling-guling di rumput, ahaha padahal pose keren si Mak ini kan sebatas ngumpet di belakang bunga alang-alang :p


Selasa, 14 Mei 2013

WWW (WHISTLE WHILE WORK)



Sabtu tanggal 11  Mei yang lalu, ada event MOVA di Perumahanku. Pas acara tersebut dengan penuh PD (percaya diri) aku tampil ke depan mendampingi Chef Hugo memasak.
Geli juga sebenarnya karena pendamping Chef ini bukan seorang yang pintar dan suka masak, tapi justru dua orang Ibu yang nggak bisa dan hampir nggak pernah masak.


Minggu, 21 April 2013

MENIKAH... INDAH !


~Pernikahan adalah penyatuan dua kepribadian. Menyatukan untuk saling menemukan, bukan saling meniadakan Saling mengisi, saling melengkapi menjadi pribadi yang lebih mumpuni ~

Sungguh proses penyatuan yang tak mudah, dan perlu kebesaran hati untuk bisa nyaman menjalaninya


Jumat, 19 April 2013

BaW PUNYA GAWE ! TAK CUKUP HANYA JEMPOL...


       Sebelum masuk ke grup Be a Writer, saya sudah bergabung dengan grup-grup menulis lain (meski seringkali hanya sebatas jadi silent reader di grup-grup tersebut).
Jadi saat  Dwi Aprilytanti menggandeng saya masuk ke grup Be a Writer (BaW) setahun lalu, saya nggak begitu kaget, apalagi banyak nama-nama yang sudah familier.


Sebenarnya saya sudah diwarning “Di grup ini harus aktif, kalau tidak siap-siap aja diremove dari grup !”. Aktif itu tidak hanya ngelongok dan kasih jempol, tapi juga memberi komentar dan mengerjakan tugas. Oh, semoga bisa. Tiap minggu ada jadwal tugas nulis bagi BaWers yang ditunjuk, Ini nih jadwalnya :

Selasa, 19 Maret 2013

PRICELESS :)



Tadinya udah mau nekad ngajak Anggi ke acara Anmum Bunda Inspiratif, tapi karena Mbak Chandra Novita pas telpon udah wanti-wanti agar anak sementara dititipin plus kebetulan si Pa’ bisa dan bersedia ngajak Anggi ke kantor. Apalagi malamnya Anggi juga udah bilang mau ikut ke kantor Papa. So dengan tenang saya melenggang pagi itu.  Kami berangkat bareng, rencananya saya turun di jalan dekat stasiun. Lha kok pas saya mau  turun ternyata Anggi berubah pikiran mau ikut. Sempat pengin berubah pikiran juga jadi ngajak Anggi, tapi ah, saya yakin Anggi udah bisa duduk anteng di kantor, sama dengan saat dia minta duduk sendiri di belakang tanpa ditemani. Akhirnya toss, bisa da dag juga.

UNIK ITU MENARIK (CARA MENCURI HATI JURI)



Selasa, 19 Maret, berangkatlah si Ma’ ini menghadiri undangan di kantor Fonterra Kota Casablanca dalam rangkaian acara Lomba Anmum Bunda Inspiratif. Acaranya simple, ramah tamah, ucapan terima kasih, pengenalan brand Fonterra, Anmum Essensial (susu pertumbuhan Tanpa Gula Tambahan yang pertama di Indonesia) cara membaca label komposisi susu, makan siang, dan tentunya acara inti Pengumuman Pemenang Lomba Anmum Bunda Inspiratif.

Selalu ada hal baik yang bisa dipetik dari setiap momen. Kali ini meski tak menang tapi senang karena bisa kopdar dengan teman2 sesama Ibu yang doyan nulis dan mendengar secara langsung metode penjurian serta tips dari Mas Iskandar Zulkarnain (Kompasiana) sebagai juri tamu yang memilih 3 pemenang dari 10 finalis yang telah dipilih oleh pihak sponsor (Anmum).

Yang saya tangkap sih tips menang lomba nulis terutama nulis blog itu dasarnya seperti ini  Lomba dengan tema tertentu yang diajukan oleh penyelenggara tentu akan banyak memunculkan tulisan yang sama alias seragam. Di sinilah seninya  menulis itu , Tak sekedar “What to Say” tapi juga perlu berpikir “How to Say”. Berusahalah untuk menjadi unik, karena biasanya bagi pembaca/juri hal-hal unik itu tentu lebih menarik dibandingkan puluhan tulisan yang sama. Ini pasti akan dilirik, tapi unik yang tetap mudah dimengerti, karena tulisan itu semakin baik bila mudah dipahami.

Yang harus dipikirkan pertama kali adalah Judul, kemudian alinea pertama yang memikat  hingga pembaca/juri terjerat untuk membaca sampai tuntas, dan juga penutup yang menarik. Untuk tulisan singkat seperti yang disyaratkan dalam lomba-lomba blog misalnya hanya 1 halaman, atau 3000 karakter maka kita tak bisa bertele-tele menulis intro karena intinya nikmat dibaca cepat, menarik dan bermanfaat. Menarik itu bisa karena pembaca jadi manggut-manggut oh, ini saya belum pernah tahu sebelumnya, duh bikin terharu, atau ketawa geli  dan sebagainya

Dalam blog foto/ilustrasi itu jadi pendukung, tapi tentunya harus disesuaikan. Jangan cerita jalan2 lihat sepatu-sepatu unik di China tapi fotonya malah wajah sendiri yang lagi nyengir. Narsis boleh, tapi yang sepantasnya aja.
 

*Nah, jangan seperti ini, nulis tips menang lomba malah majang foto anak :p  Contoh yang salah :D

Kalau menulis dengan sponsor, maka sponsor tersebut bisa disamarkan dalam tulisan, hingga pembaca nggak sadar tapi jadi terpengaruh positif terhadap produk tersebut. Sebaiknya di akhir tulisan tak perlu ditulis : Tulisan ini diikutkan dalam lomba…, xixi ketahuan deh nulis demi hadiah :p

Yups, kayaknya itu inti yang kutangkap dan kuingat, tapi ini tidak berlaku secara umum tentunya. Tiap juri punya pandangan sendiri, dan subyektifitas tak bisa dihindari. Jadi seninya lomba adalah menyesuaikan, dan mencari cara bagaimana mencuri hati juri :D

 

INDAHNYA HARI...:)

Dini hari ini, Alhamdulillah, ada 1 hal yang membuatku bahagia. Tadaa...baca Blog Binta Almamba.
Perhatian itu selalu menghangatkan hati dan makin menyemangati hari. Kembali aku mendekap Mom Wow,  menghirup aroma bahagia yang sama seperti saat aku mendapat kesempatan membukukan ReHat (Refleksi Hati)ku 2 tahun lalu. Jalani hidup dan tuliskan ! Itu nasehat yang ingin bisa senantiasa kulakukan saat rehat. Duduk tenang, mencoba memaknai setiap momen dalam hidup, termasuk berani memaknai hal-hal kecil yang tampaknya sepele dan tidak bermakna. Menepi sejenak, melakukan refleksi. Bukankah hidup yang direfleksikan yang bisa menjadikan kita lebih baik ?

Alhamdulillah, terimakasih ya Mbak Binta, udah menyempatkan diri mengunyah cemilan yang sederhana ini :).
*Jadi ingat tuk bikin cemilan berikutnya...ahahai...akhir bulan ini kumpulan ReHat berikutnya, insya Allah Selingan Usir Penat ke-3 harus siap masuk oven, semangaat ah ! :D

Selasa, 29 Januari 2013

ANMUM BUNDA INSPIRATIF : SINERGI NUTRISI DAN STIMULASI UNTUK OPTIMALKAN KONSENTRASI


“The Moment a child is born, the mother is also born.”- Bhagwan Shree Rajneesh.
Toss, pas, persis, seperti itulah yang saya rasakan ketika anak kedua saya lahir. Rasanya seperti terlahir kembali, lengkap dengan semangat untuk terus tumbuh berkembang menggapai impian.

“Lihat, Ma, aku bisa !”, “Aku aja yang bikin.”,“Ini buat Mama.”, kata-kata yang keluar dari bibir mungil Anggita. Tawa dan binar matanya  membuat saya bahagia luar biasa, seakan ikut berprestasi dan mendapat reward istimewa.


Bisa menyelesaikan tugas mewarnai dengan rapi, asyik menggambar dan menuang adonan kue pelangi ke cetakan butuh latihan dan  konsentrasi yang tinggi buat Anggita, balita 3 tahunan ini
Semua itu bukan sim salabim, abrakadraba. Ada proses panjang di baliknya.

Saya bahagia ketika seiring pertambahan usia, rentang konsentrasi Anggita makin baik. Konsentrasi ini penting karena semakin panjang rentang konsentrasi, anak bisa lebih baik menyerap suatu stimulus dan tuntas melakukan suatu hal

Anggita termasuk anak yang tenang, konsentrasinya baik, tidak mudah menyerah dan tidak gampang teralihkan perhatiannya.

Asah, Asih, Asuh (3 A) hal dasar yang selalu saya pegang. Berusaha menjaga sinergi antara nutrisi dan stimulasi yang dilakukan dengan penuh cinta dan konsistensi untuk mengoptimalkan konsentrasi belajar anak demi tumbuh kembang anak yang terbaik.

Nutrisi dan stimulasi, 2 hal penting untuk perkembangan otak.. Nutrisi dibutuhkan dalam pembentukan dan pematangan sel otak, dan stimulasi dibutuhkan untuk membuat koneksi/ hubungan antara sel otak

Saya bukan Mama yang menuntut standar tinggi untuk prestasi anak, bahkan saya cenderung santai, tapi tentu saja saya tetap berusaha mengawal tumbuh kembang anak secara optimal

Pedoman pertama : Saat anak menunjukkan minat dan rasa ingin tahu tentang suatu hal/aktivitas, itulah saat tepat menstimulasi anak.



Stimulasi lebih banyak saya lakukan dengan bermain, ngobrol dan melibatkan anak dalam aktivitas keseharian disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak

Rentang konsentrasi anak otomatis akan meningkat seiring meningkatnya kemampuan koordinasi indra (terutama penglihatan dan pendengaran) serta kemampuan motorik.



                                   
Kegembiraan anak saat beraktivitas harus jadi poin penting. Tidak perlu menuntut apalagi memaksa anak dengan memberi banyak target/ kegiatan yang membuat anak lelah dan bosan.

 


Stimulasi berlebih justru membuat konsentrasi anak tidak optimal



Kini Anggita makin mandiri dan berinisiatif memilih sendiri kegiatannya. Saya bebaskan ia berkreasi.Tentu, saya tetap aktif memandu dan menyemangati. Hal ini sekaligus menumbuhkan rasa percaya dirinya hingga tak ragu tuk mengeksplorasi hal2 baru.
 

Bagaimana dengan Nutrisi ?

Mama, pemegang kunci nutrisi. Balita akan menyantap menu makanan, apa pun yang disajikan di rumah. Golden standard gizi Anggita adalah ASI eksklusif 6 bulan dan berlanjut hingga usia 2 tahun (tentu dengan MPASI), dilanjutkan dengan makanan kaya gizi yang tak hanya membuat Anggita sehat, ideal berat & tingginya tapi juga lebih stabil emosinya hingga bisa lebih baik dalam beraktivitas.

Saya pernah mendapat nasehat dari ahli gizi bahwa paparan terhadap air gula atau rasa manis pada 2 tahun pertama anak akan meningkatkan kecenderungan anak untuk menyukai rasa manis, hingga berpotensi obesitas. Untuk itulah saya menghindari paparan gula berlebih di 2 tahun pertama Anggita


Kurang nutrisi & anak kurus jadi momok setiap ibu, tapi sering para ibu lupa obesitas juga termasuk malnutrisi yang harus diwaspadai

Selain makanan utama, makanan selingan manis harus dibatasi. Alasannya simple,camilan manis cepat mengenyangkan, hingga malas makan makanan utama yang lengkap gizi. Sukrosa dalam camilan akan menggeser asupan zat gizi penting lain, hingga kita kekurangan gizi (makro & mikro nutrient seperti protein, lemak, vitamin B1, zat besi, magnesium, zinc dan kalsium).
 
Yups, apapun itu, sesuatu yang berlebih tentu tak baik, begitu juga gula yang ditambahkan berlebih pada susu. ANMUM ESSENTIAL 3 & 4 peduli dan mengerti hingga berinisiatif memproduksi susu pertumbuhan anak Tanpa Gula Tambahan yang pertama di Indonesia.  

Hal yang  patut diapresiasi karena ternyata ada banyak bahaya mengancam di balik gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh kita. Asupan gula berlebih tak hanya membuat anak mengalami caries gigi dan obesitas tapi juga menjadikan anak rentan infeksi, berpotensi meningkatkan kecemasan, susah konsentrasi dan mudah tersinggung. Kondisi ini akan sangat mengganggu proses tumbuh kembang anak yang tentu saja tidak kita inginkan.



Minggu, 20 Januari 2013

DARI KARYAWAN SWASTA KE MENGURUS RUMAH TANGGA



Sabtu kemarin, sekalian mau keluar jalan2, mampir ngambil e-ktp. Pas lihat e-ktpku buat ngecek data, terhenyak saat lihat pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga. Asli baru ngeh, lha selama ini meski udah 3,5 tahun nggak nguli lagi, di ktp status masih tetep karyawan swasta. Langsung deh curhat ke suami. “Ih, jebule to, yen ibu rumah tangga ki ktpne ditulis pekerjaan Mengurus rumah tangga ”, gak asyik banget. Kata suami cuek, lha njuk ngapa, meh  ditulis apa, yen ditulis “Tidak Bekerja” tambah ngamuk, komplain. enak aja ditulis nggak kerja, di rumah tuh kerjaanne uakeeh. Wes serba salah. Hahaha jadi ngakak. Wes lah yang penting mumpung cerah lanjut jalan2 refreshing, cuti dari kerja mengurus rumah tangga.

Cuti, Libur itu  hak jeda dari kerja yang bisa dinikmati para pekerja kantoran.
Bagi kita ibu yang di rumah, tentu juga harus menghargai hak tubuh kita untuk istirahat. Ibu itu memiliki banyak pekerjaan yang tak terlihat, atau sangat terlihat ya ? Saat sore/malam suami datang dan kondisi rumah berantakan, kelihatan kalau si ibu leyeh2 seharian :D Ups…meskipun tadi pagi udah nyapu dan bebenah.

Nggak mau ngomongin masalah kerjaan rumah tangga ah, kali ini mau ngomongin cara  menghilangkan kejenuhan di rumah. Ketika kita (apa pun profesinya) selalu mengerjakan pekerjaan yang sama berulang-ulang itu tentu suatu ketika akan ketemu dengan titik jenuh. Cuti menjadi saat rehat setelah menjalankan pekerjaan berat sekaligus refreshing penghilang kejenuhan.
 


Kalau karyawan, meski punya hak cuti, kadang susah juga ngambil cuti sesuai keinginan/keperluan kita. Pas udah jenuh banget kadang ditahan, gak bisa cuti. Nah sekarang saat sudah di rumah dan menjadi manajer rumah tangga (eh, iya harusnya ditulis pekerjaan manajer rumah tangga ya, haiyaaah :p) harus lebih bisa mengatur saat2 cuti. Nggak harus formil, tapi intinya terbebas sejenak dari rutinitas dan bisa kembali fresh. Ya, pinter2nya kita aja ngatur saat tepat buat rehat

Kalau pas Sabtu Minggu, biasanya ada Mas yang momong adik, atau si Pa yang selalu jadi teman main favorit krucils. Paling nggak kalau jalan2 bareng ada gantinya gendong Anggi yang ngantuk.
 
Nah kalau hari biasa tetap bisa rehat, kadang kalau bosan gak setrika, waktunya buat baca2 aja. Dari baca ini biasanya pikiran fresh lagi

Sebentar fesbukan, karena aku biasanya kalau momong anak gak bisa nyambi OL, gak piawai multitasking, dan juga gak bisa pegang hp kalau pas bareng Anggi, pasti direcoki yang mau lihat gambar, mau foto, mau nulis, whew…. Pertemanan di jejaring sosial bisa jadi hiburan ibu yang seharian di rumah.

Jalan2 dengan rute yang berbeda juga lumayan menyegarkan.

Intinya gak perlu dipikirin tulisan pekerjaan di ktp  Semua pekerjaan sama bobotnya, sama2 bisa dinikmati, dan sama2 bisa membawa kita ke titik jenuh (bedanya bekerja mengurus rumah tangga nggak kena potongan pajak penghasilan ;p) Jadi dibikin happy aja.
Apapun pekerjaanya, minumnya eh…cutinya tetep harus ada. Yuuk, jangan lupa ambil jatah cuti kita !

Rabu, 09 Januari 2013

THANK YOU 2012, WELCOME 2013 (MURTI YULIASTUTI))



KENANGAN & HARAPANKU DI DUNIA LITERASI

2012 sudah berakhir. Alhamdulillah, bersyukur Allah masih beri aku umur saat kalender di meja berganti baru ~ 2013

Kadang kita perlu momentum untuk ‘rehat’sejenak.  Sama halnya saat kita mendaki gunung. Bila kita terlalu terobsesi mencapai puncak, tanpa pernah berhenti sebentar, dan menikmati pemandangan sekitar, mungkin akan terasa sangat melelahkan.

Begitupun konteksnya dalam hidup. Selalu perlu untuk rehat sejenak, bersyukur dan mengevaluasi proses dalam pencapaian impian.


Banyak hal yang kusyukuri, dan ini catatan pencapaian di ranah menulis yang kuanggap bisa membuatku makin bahagia, berdaya dan bermakna. Kegiatan yang kunamakan selingan dan sambilan di sela tugas utama sebagai seorang mama.
 
Buku Selingan Usir Penat ke-2, SEULAS SENYUM-ku lahir Juni 2012. Memang ini buku self publishing, tapi sungguh bisa mengumpulkan tulisan dan berani menerbitkannya itu sesuatu yang hebat, membahagiakan dan membanggakan buatku. Paling tidak ini caraku untuk berbagi, mengembalikan setetes air di telapak tanganku, ke samudra, berharap agar bisa lebih bermanfaat.

 
Awal 2012, aku berniat untuk mengurangi ikut kontes, lomba menulis/audisi antologi. Bukan apa2, hanya ingin menantang diri tuk bisa konsentrasi bikin naskah buku pribadi, tapi ternyata, nggak ikut kompetisi itu justru membuat tanganku kaku, nggak bisa latihan nulis, dan tadaa…ikut juga event ini :

  1. Lomba menulis Grup Persahabatan Menulis & Aksara Bermakna menjadi juara 1, dengan hadiah Rp. 1 juta.
  2. Lomba Menulis surat untuk Jokowi & Dahlan Iskan dengan reward karya jadi antologi, paket buku dan voucher diskon penerbitan Rp.250.000
  3. Lomba menulis Opini & Tips Menulis Live 2 Inspire dapat paket buku & paket menerbitkan buku gratis senilai Rp. 1 juta.
  4. Lomba menulis Smart Mommy Inspiration, jadi pemenang kedua dan dapat voucher belanja Rp. 2,5 juta

Lumayan menghiburku yang gagal di lomba BYTE & Resensi, juga 2 tulisan yang kukirim ke media November belum dimuat, ehm lupakan kekalahan

Di tahun 2012 ini juga lahir beberapa antologiku. Meski hanya secuil tulisan, tapi antologi membuatku hangat & semakin kaya dalam lingkaran keluarga, teman2 sebuku. Kebanyakan tulisan yang ada dalam antologi ini adalah hasil tulisan tahun lalu, karena memang untuk menerbitkan sebuah buku perlu proses yang berliku
Terima kasih untuk para PJ antologi yang telah memberi kesempatan tulisanku bergabung di buku indah ini
Buku Antologi yang lahir di 2012
...Segalanya Bagiku cetak terbatas nasional, 2012 hadir di tobuk

Bersama Pak EWA& GPM (Grup Persahabatan Menulis) yang membangkitkan hasrat menulisku

2012 kini menjadi kenangan dan kembali melangkah di 2013 sepenuh harapan.

Yups kembali ke tujuan awal nyemplung di dunia literasi, sebagai salah satu sarana tuk membuatku makin bahagia, berdaya dan bermakna. Tinggal sekarang melihat kembali peta, memilih jalan mana yang nyaman tuk mencapai tujuan

Sepertinya kuis, kompetisi menulis, tetap jadi jalan pilihan. Jadi tentu aku harus membuang kemalasan tuk ikut berbagai kompetisi lagi. Sekarang aku mulai membiasakan diri ngeblog, biar bisa ikut lomba2 blog yang ternyata menggiurkan. Moga sih sambilan ini selain untuk mengasah kemampuan menulis, bisa nambah uang jajan atau menghadiahiku liburan/jalan2, umroh gratis :D

Kedua, menerbitkan buku solo! Nyabit : Nyatet dan diterbitkan itu kebahagiaan tersendiri. Selingan yang menyegarkan hari-hari bahagia sebagai mama. Udah dapat paket penerbitan gratisnya tinggal setor naskah, target Maret 2013 beres, jadi Mei 2013 Mom Wow & Seulas Senyum udah punya adik

Ketiga, serius belajar nulis fiksi, buku buat krucils, buku cerita anak, obsesi sekaligus tantangan yang luar biasa besar. Harus berani mulai tahun ini.

Yups, itu saja di ranah literasi. Semoga aku bisa fokus mewujudkan impian ini. Alhamdulillah, sujud syukurku padaMu ya Allah atas keindahan perjalanan ini, Thank you 2012, dan Bismillah, kumulai lagi melangkah setelah rehat ini dengan penuh semangat dan doa, berharap semua impian ini dimudahkan pencapaiannya, Aamiin.

Nah, ini quiz pembuka tahun yang kuikuti, silakan kalau mau ikut lihat syaratnya di  https://www.facebook.com/notes/gagasmedia/quiz-apa-mimpimu-di-2013/10151159003101968

Yang diselenggarakan oleh
GagasMedia: http://gagasmedia.net
Bukune: http://bukune.com
Gammara Leather: http://gammaraleather.com