Selasa, 29 Januari 2013

ANMUM BUNDA INSPIRATIF : SINERGI NUTRISI DAN STIMULASI UNTUK OPTIMALKAN KONSENTRASI


“The Moment a child is born, the mother is also born.”- Bhagwan Shree Rajneesh.
Toss, pas, persis, seperti itulah yang saya rasakan ketika anak kedua saya lahir. Rasanya seperti terlahir kembali, lengkap dengan semangat untuk terus tumbuh berkembang menggapai impian.

“Lihat, Ma, aku bisa !”, “Aku aja yang bikin.”,“Ini buat Mama.”, kata-kata yang keluar dari bibir mungil Anggita. Tawa dan binar matanya  membuat saya bahagia luar biasa, seakan ikut berprestasi dan mendapat reward istimewa.


Bisa menyelesaikan tugas mewarnai dengan rapi, asyik menggambar dan menuang adonan kue pelangi ke cetakan butuh latihan dan  konsentrasi yang tinggi buat Anggita, balita 3 tahunan ini
Semua itu bukan sim salabim, abrakadraba. Ada proses panjang di baliknya.

Saya bahagia ketika seiring pertambahan usia, rentang konsentrasi Anggita makin baik. Konsentrasi ini penting karena semakin panjang rentang konsentrasi, anak bisa lebih baik menyerap suatu stimulus dan tuntas melakukan suatu hal

Anggita termasuk anak yang tenang, konsentrasinya baik, tidak mudah menyerah dan tidak gampang teralihkan perhatiannya.

Asah, Asih, Asuh (3 A) hal dasar yang selalu saya pegang. Berusaha menjaga sinergi antara nutrisi dan stimulasi yang dilakukan dengan penuh cinta dan konsistensi untuk mengoptimalkan konsentrasi belajar anak demi tumbuh kembang anak yang terbaik.

Nutrisi dan stimulasi, 2 hal penting untuk perkembangan otak.. Nutrisi dibutuhkan dalam pembentukan dan pematangan sel otak, dan stimulasi dibutuhkan untuk membuat koneksi/ hubungan antara sel otak

Saya bukan Mama yang menuntut standar tinggi untuk prestasi anak, bahkan saya cenderung santai, tapi tentu saja saya tetap berusaha mengawal tumbuh kembang anak secara optimal

Pedoman pertama : Saat anak menunjukkan minat dan rasa ingin tahu tentang suatu hal/aktivitas, itulah saat tepat menstimulasi anak.



Stimulasi lebih banyak saya lakukan dengan bermain, ngobrol dan melibatkan anak dalam aktivitas keseharian disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak

Rentang konsentrasi anak otomatis akan meningkat seiring meningkatnya kemampuan koordinasi indra (terutama penglihatan dan pendengaran) serta kemampuan motorik.



                                   
Kegembiraan anak saat beraktivitas harus jadi poin penting. Tidak perlu menuntut apalagi memaksa anak dengan memberi banyak target/ kegiatan yang membuat anak lelah dan bosan.

 


Stimulasi berlebih justru membuat konsentrasi anak tidak optimal



Kini Anggita makin mandiri dan berinisiatif memilih sendiri kegiatannya. Saya bebaskan ia berkreasi.Tentu, saya tetap aktif memandu dan menyemangati. Hal ini sekaligus menumbuhkan rasa percaya dirinya hingga tak ragu tuk mengeksplorasi hal2 baru.
 

Bagaimana dengan Nutrisi ?

Mama, pemegang kunci nutrisi. Balita akan menyantap menu makanan, apa pun yang disajikan di rumah. Golden standard gizi Anggita adalah ASI eksklusif 6 bulan dan berlanjut hingga usia 2 tahun (tentu dengan MPASI), dilanjutkan dengan makanan kaya gizi yang tak hanya membuat Anggita sehat, ideal berat & tingginya tapi juga lebih stabil emosinya hingga bisa lebih baik dalam beraktivitas.

Saya pernah mendapat nasehat dari ahli gizi bahwa paparan terhadap air gula atau rasa manis pada 2 tahun pertama anak akan meningkatkan kecenderungan anak untuk menyukai rasa manis, hingga berpotensi obesitas. Untuk itulah saya menghindari paparan gula berlebih di 2 tahun pertama Anggita


Kurang nutrisi & anak kurus jadi momok setiap ibu, tapi sering para ibu lupa obesitas juga termasuk malnutrisi yang harus diwaspadai

Selain makanan utama, makanan selingan manis harus dibatasi. Alasannya simple,camilan manis cepat mengenyangkan, hingga malas makan makanan utama yang lengkap gizi. Sukrosa dalam camilan akan menggeser asupan zat gizi penting lain, hingga kita kekurangan gizi (makro & mikro nutrient seperti protein, lemak, vitamin B1, zat besi, magnesium, zinc dan kalsium).
 
Yups, apapun itu, sesuatu yang berlebih tentu tak baik, begitu juga gula yang ditambahkan berlebih pada susu. ANMUM ESSENTIAL 3 & 4 peduli dan mengerti hingga berinisiatif memproduksi susu pertumbuhan anak Tanpa Gula Tambahan yang pertama di Indonesia.  

Hal yang  patut diapresiasi karena ternyata ada banyak bahaya mengancam di balik gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh kita. Asupan gula berlebih tak hanya membuat anak mengalami caries gigi dan obesitas tapi juga menjadikan anak rentan infeksi, berpotensi meningkatkan kecemasan, susah konsentrasi dan mudah tersinggung. Kondisi ini akan sangat mengganggu proses tumbuh kembang anak yang tentu saja tidak kita inginkan.



10 komentar:

  1. Anggitaaaa...kamu suka difoto ya? Koleksi fotomu banyak banget. Niru siapa sih, konsen banget kalo lihat kamera hihihihi...

    BalasHapus
  2. Whaaa...mama jadi tertuduh utama :p Foto buat mancing keinginan nulis :D, tq ya

    BalasHapus
  3. aih, fotonya keren-keren, model nya juga nggemesin...ih pengen nowel

    BalasHapus
  4. xixi, udah kutowelin, Makasih, mbak Ety Abdoel :)

    BalasHapus
  5. wiii bisa jadi Brand Ambassador nih, punya saya ngga ada foto keren-keren kayak gini nih...isiiin sederhana :D...
    http://braveandbehave.blogspot.com/2013/01/manis-namun-berbahaya.html

    BalasHapus
  6. Majang foto biar aku semangat nulis Dwi, eh emang aslinya narsis :p, tq ya

    BalasHapus
  7. Liputannya lengkap deh, mbak. Juga foto-fotonya. Asyik banget:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih M' Yas Marina sudah berkenan berkunjung :)

      Hapus
  8. Anggitanya cantiiik deh juga kreatif, mamanya juga keren memfasilitasinya ^_^

    BalasHapus
  9. Makasih, M' Lia kapan ketemuan lagi nih

    BalasHapus