Kamis, 05 November 2015

Romantis Itu Gampang

Ih...dia nggak romantis.
Owh..emang romantis yang seperti apa sih.
Ehm..entahlah.
Hallaaah ngomongin orang nggak romantis, tapi pas ditanya romantis itu gimana nggak ngerti, xixi.

Saya pernah baca kalau romantis itu adalah bentuk/ekspresi/cara seseorang mengungkapkan perasaan sayangnya. Jadi mungkin orang romantis/nggak itu dilihat dari keluwesannya menunjukkan rasa sayang.

Nah, kebetulan Kamis kemarin ada Talkshow tentang Romantis ini di acara Nova Inspiring Day. Saya suka ngikutin talkshow2 beginian, tapi kok ndilalah saya telat datang, dan cuma dapat buntutnya aja. Lumayanlah, kan terakhir itu intinya.

Jadi kesimpulannya buat jadi Romantis itu cukup lakukan 3 hal : berikan pujian, tingkatkan sentuhan, selipkan kejutan, kata Sani B Hermawan sebelum mengakhiri Talkshow. Saya nguping sambil foto2.

Gampang kan ? Memang Romantis itu gampang. Ehm saya cuma nyengir.
Pesan Bu Sani, banyak2lah menyentuh anak dan suami.
Meremas-remas tangan suami itu termasuk aktivitas seksual yang meningkatkan rasa sayang.
Ingat juga, Romantis itu menular, jadi kalau ingin suami Romantis ya mulailah jadi romantis. Ketika kita sehari-hari bisa saling mengekspresikan rasa sayang (juga ke anak2) maka mereka akan terbiasa mengungkapkan rasa sayangnya.

Selasa, 03 November 2015

Saya Si Idealis Pemimpi

Beberapa waktu lalu saat di fb bersliweran sharing link quiz ipersonic, saya pun tertarik ikut2an. Just for fun sih sebenernya. Eh, ternyata saya takjub dengan hasilnya. Menurut saya sih, iyaa ih gue eh saya bangeeet. Entah, pertanyaan quiznya apa aja saya udah lupa, tapi hasilnya saya simpan saking pengin mengabadikan.

Ok, kalau ada yang melihat saya sebagai sosok yang pendiam dan dingin, mungkin mereka belum kenal saya. Saya memang cenderung pendiam tapi hangat, xixi maksudnya meski pendiam tapi penuh perhatian dan murah hati.
Saya tidak ahli melakukan basa-basi kecil. Hmmm..ya begitulah.
Saya sudah cukup puas dengan lingkaran kecil pertemanan plus sepertinya saya memang perlu banyak waktu untuk sendiri.
Saya benci konflik dan persaingan. Itulah sebabnya saya nggak bisa tegas.
Kalau masih tertarik ingin menyelami kepribadian saya silakan baca ini ya, semoga tak ada salah paham antara kita *hallaaah apa sih.

Jumat, 09 Oktober 2015

PENTING & MENARIK (15 TAHUN LALU)

Nemu buku kliping 15 tahun lalu itu rasanya jadi nano nano. Dulu itu ya hobby ngumpulin artikel2 yang menarik dan penting (menurut saya pada saat itu).

Apa saja isinya...Tadaaa ini dia :
Tentang bekerja dan karier, Perkawinan, Psikologi Pengembangan Diri, dan petikan hadist. Saya ingat, sebagian besar artikel itu saya gunting dari Tabloid Aura.

Ada juga selipan guntingan Kolom Hikmah Republika (kalau ini sih sepertinya baru 3 tahun) dan udah gak sempat nempel di buku, xixi

Sekarang udah nggak langganan koran, Tabloid dan sebangsanya tapi masih beliin majalah buat Anggi, dan sesekali beli buku. Beli buku itu kebiasaan yang nggak bisa atau belum hilang dari kehidupan saya. Meski suami nggak hobby baca, dia ngerti dan no comment dengan buku2 saya yang berserak di mana2.

Senin, 05 Oktober 2015

3 PIKNIK TERASYIK



Dua krucils saya sangat suka piknik. Ah...saya pun sebenarnya suka piknik, tapi sering harus menahan diri, dan lebih senang mengawal piknik krucils. Paling sering sih menemani Anggita piknik. Ya, si 6 tahun ini sangat enjoy saat piknik

PIKNIK TERASYIK VERSI ANGGITA 

"Mau piknik !" Ini frasa favorit Anggita. Yang bikin saya senang adalah antusiasnya menikmati setiap piknik (meskipun itu piknik ke 99 kali di tempat yang sama). Kebetulan dia suka piknik model gelar tikar di rumput, trus makan, minum, dan memetik bunga rumput sambil nunggau kupu2. Kalau ada playgroundnya, Anggita akan main ayunan. Kalau nggak ada playground ya main tiup gelembung, main puter2in pita, bahkan main layang2 atau sekedar lari2an di taman.
Nah piknik model gelar tikar (semacam Pesta Teh) menurut Anggita adalah piknik terasyik.
Piknik ini juga yang saya nikmati hampir tiap weekend, karena hanya saya yang betah duduk-duduk ngeteh dan ngemil bekal dari rumah. Si mas yang menjelang remaja udah nggak tertarik piknik model beginian. Jadi biasanya hanya saya dan Anggita yang rutin piknik gelar tikar. Lumayan praktis ekonomis dan cukup ampuh untuk menghalau jenuh. Tempatnya asal adem, berumput, atau berbunga-bunga. Yang biasa kami kunjungi adalah tempat2 yang gratis seperti Taman Kota Depok Lembah Gurame, Taman Kompleks, Hutan/Danau UI, Setu Babakan. Kalaupun kami berangkat bareng, si Pa dan si mas lebih milih olahraga, lari muter-muter.


PIKNIK TERASYIK VERSI 'si MAS' RANGGA

Mungkin karena Rangga udah 13 tahun, dia lebih memilih piknik petualangan daripada piknik duduk-duduk atau jalan-jalan di taman. Piknik yang memacu adrenalin dan bebas teriak-teriak seperti di beberapa theme park atau model berenang dan meluncur dari ketinggian, arung jeram, banana boat.
Nah, agak susah memang memadukan selera 2 krucils ini, seperti saat si mas main ke Jungleland, Anggita cuma mau naik komidi putar dan kincir angin, itu pun ditemani (bareng-bareng). Ya, selain memang kurang tertarik alias agak takut, banyak permainan yang belum boleh dinaiki si 6 tahun ini. Kabarnya sih untuk anak-anak lebih cocok Jungle-Fest. Kami belum pernah ke sana, padahal katanya dekat dengan The Jungle, tempat berenang favorit si mas. Kapan-kapan kalau berkesempatan liburan di Bogor lagi semoga bisa main ke Jungle Fest dan nginep di hotel yang dekat lokasi biar nggak capek terjebak macet dan puas main. Waktu liburan Desember (akhir tahun) jalan ke The Jungle macet luar biasa. Kami berangkat dari Depok agak siang, sampai di The Jungle udah nyaris tutup, tapi karena si mas udah pengin banget berenang ya udah tetap masuk (padahal emak mikir eman-eman beli ticketnya mahal cuma berenang sebentar). Mau besok lagi, si pa yang nyopirin nggak mau capek bolak-balik. Jadinya malah  Anggita cuma jalan2, untung dapat balon dari panggung yang udah bubar. Kalau si mas sih cuek aja renang menikmati waktu 1 jam sampai tutup.
PIKNIK TERASYIK VERSI 2 KRUCILS

Memang agak susah menyatukan selera piknik 2 krucils ini, tapi ada 1 hal yang sama-sama disukai dan dirindukan oleh mereka yaitu Menginap di Hotel/Resort yang dekat dengan tempat piknik. Anggita senang dengan kasur empuk dan selimut tebal di hotel juga jalan2 di sekitar hotel. Sedikit nyemplung di kolam renang. Sedangkan si mas selalu pesan kalau nginap di hotel cari yang kolam renangnya keren. Sarapan pagi di hotel juga jadi hal yang menyenangkan buat krucils.

Begitulah, piknik mereka piknik saya juga, bahagia mereka bahagia saya. Saya ingin mereka merasakan ada cinta dalam setiap piknik yang mereka nikmati. Saya yakin kebersamaan saat piknik akan menjadi moment yang akan mereka kenang kelak saat mereka dewasa atau bahkan saat kami (orang tuanya) sudah tiada. Ya, selain sebagai sarana refreshing, piknik akan mempererat bonding anak dan orang tua. Saya yakin dan menyadari bahwa piknik ini penting bagi 2 krucils kami kini dan nanti saat mereka dewasa. Seperti halnya saya mengenang moment2 kebersamaan saat piknik bersama Bapak Ibu.
Alm Bapak, (Eyang Rangga & Anggita) adalah sosok yang mengajarkan kami agar  selalu meluangkan waktu untuk piknik. Masa kecil saya pun puas dengan piknik (jalan, jajan, nonton). Ketika kami sudah berkeluarga, Bapak rutin mengajak kami semua (keluarga besar, anak, menantu, cucu) piknik bersama. Sampai saat ini sepeninggalan Eyang mereka yang diingat para cucu adalah moment piknik. Piknik yang sangat berkesan adalah saat terakhir piknik bersama Bapak saat kami mudik lebaran 2012. Saat itu sebenarnya Bapak terlihat kurang sehat, tapi beliau semangat dan tetap ceria menemani cucu2nya makan dan main.Bapak juga berkali-kali minta foto (biasanya nggak pernah peduli dengan foto2). Ternyata inilah kenangan piknik terakhir kami bersama Bapak/eyang krucils.  Sekitar 2 minggu kemudian beliau meninggalkan kami semua. Satu pesan yang beliau sampaikan kurang lebih kumpulkan sebanyak-banyaknya moment kenangan indah (dengan piknik) bukan materi. Terima kasih, Pak, telah menyadarkan kami tentang pentingnya piknik. Makanya saya hayuuk aja kalau krucils ngajakin piknik karena ya memang piknik itu penting.
Lomba Blog Piknik itu Penting

Jumat, 21 Agustus 2015

MY 7 DAYS FRUITS DIARY : SARAPAN BUAH EKSKLUSIF YANG SERU




Saya termasuk ‘Fruitaholic’. Nge-fans banget ama buah. Kalau di meja ada kue dan buah, saya pasti pilih buah. Hanya saja pola makan buah saya acak-acakan, tanpa aturan dan jadwal. Rencananya sih saya pengin/berniat memperbaiki pola makan buah agar manfaat buahnya lebih nyata/kelihatan di badan. Rencana pertama, saya akan melakukan diet pisang, di  ultah  saya pertengahan Juli tahun ini. Diet pisang itu maksudnya sarapan pisang aja (dan minum air putih).  Ini semacam resolusi, usaha untuk semakin sehat (langsing dan awet muda) di usai saya yang semakin menua.Saya tertarik diet pisang karena baca ini, dan sepertinya memang mudah, aman dan efektif.
 
Sayangnya  ultah saya itu berdekatan dengan mudik lebaran.  Kok rasanya nggak enak saat mudik nggak sarapan tahu gimbal, nasi liwet, sega pecel dan segala macamnya. Okelah, pelaksanaan resolusi ini mundur nunggu balik ke rumah Depok. Bisa ? Bisa sih (asal nggak ada ajakan makan-makan).  Pisang memang buah favorit  kami sekeluarga. Kalau saya sih pisang jenis apa aja suka, tapi kalau si kecil Anggita (6 tahun) cuma mau pisang Sunpride.  Sepertinya semua orang tau deh yang dimaksud pisang Sunpride. Betul, pisang Cavendish yang kuning mulus. Saya tadinya nggak ngerti  kalau itu adalah jenis pisang Ambon, Asli buah nusantara (bukan impor). Saat Fruit Summit di tahun 2013 saya mulai kenal lebih dekat dengan PT Sewu Segar Nusantara, Sunpride produsen sekaligus distributor buah yang terus berinovasi menghasilkan buah Nusantara premium.
Balik ke cerita diet pisang saya ya. Lama kelamaan (padahal  belum ada sebulan) saya kok pengin juga  sarapan yang bervariasi, tapi tetap buah. Saya pikir toh semua buah sepertinya bermanfaat untuk kesehatan. Jadilah saya mencoba ganti-ganti buah buat sarapan. Sekarang saya penganut sarapan buah eksklusif.  Eksklusif itu maksudnya sarapan buah segar tanpa campuran macam-macam, seperti susu, yoghurt, mayonaisse, dan sebagainya. Saya tetap pilih makan buah di pagi hari (sarapan) karena berdasar pola makan sehat alami, seperti  juga pola makan yang dicontohkan Rasulullah SAW, makan buah itu sebaiknya dalam kondisi perut kosong. Tentu saja pilih buah yang matang, manis, berserat dan berair. Ini akan berefek bagus ke pencernaan. Yang udah saya rasakan memang pencernaan/buang air besar saya lancar. Mudah-mudahan pola sarapan ini bisa diikuti anak-anak, biar semua lebih sehat dan saya nggak perlu nyalain kompor sambil  mikir masak apa di pagi yang selalu hiruk pikuk sibuk menjelang 2 krucil sekolah dan suami berangkat kerja.

            Buah apa saja yang sudah mewarnai sarapan saya ? Tadaaa....ini dia “My 7 Days Fruits Diary”

Hari pertama :
Karena saya sedang sedikit batuk/flu, saya memilih sarapan nanas. Nanas ? Beneran ? Itu kan agak asam trus bikin gatal lidah. Ehm, tapi nanas ini punya manfaat keren, berkat kandungan bromelain di dalamnya jadi bisa menekan batuk dan mencairkan lendir juga mengandung vit C yang mencegah flu berlanjut. Memang sih biasanya yang bikin malas makan nanas itu kan ngupasnya, trus kalaupun ada yang udah dikupas, selalu ribet ngasih garam biar lidah nggak gatal. Tenang aja kan ada Nanas Honi Sunpride. Nanas Honi ini relatif berukuran besar, mata sedikit dan tipis, jadi tidak perlu susah payah ngambilin mata nanas sampai bikin bentuk spiral. Lihat aja nih cara ngupas nanas yang sekejab mata. Asyiiik. Rasanya juga manis, segar, renyah, kadar airnya tinggi dan yang pasti kadar calsium oksalatnya rendah jadi nggak bikin gatal. 

Hari ke-2
Teman-teman arisan berencana mau ke rumah ngerayain ultah saya (yang tertunda karena mudik lebaran dan liburan) Di kulkas stock buah melimpah. Maklum lagi heboh awal program sarapan buah eksklusif. Nggak ada salahnya saya keluarin buah-buahan itu. Ada belimbing, salak,apel, kelengkeng, jambu, mangga. Jadi saya tetap sarapan buah eksklusif, aneka buah dikunyah gitu aja. Banyak yang nanyain sambal rujak tapi saya nggak nyediain, nggak kepikiran ngerujak sih awalnya,  xixi. 

Hari ke-3
Pagi, jam 8 bersiap berangkat ke undangan halal bihalal di Bogor. Hari ini sarapan pisang plus bawa pisang buat ganjel perut kalau lapar di jalan. Tinggal cemplungin di tas. Punya persediaan pisang Sunpride kemasan Single, jadi nggak takut penyet dan bikin kotor tas. Kemasan plastiknya udah didesain sedemikian rupa jadi nggak bikin pisang keringatan/rusak. Sarapan buah eksklusif pun bisa berjalan, sampai waktunya makan siang di acara.

Hari ke-4
Ups hari Minggu. Ini hari penuh godaan, karena hanya saya yang ngelakuin sarapan buah di rumah, dan biasanya anak-anak ngajak jalan. Okelah tetap sehat...tetap semangat (hallaaah..apa sih). Apa pun yang terjadi saya tetap sarapan buah. Ambil Pepaya Calina aja. Kupas, potong-potong, segar, sehat, kenyang juga. 

Hari ke-5
Senin itu jadwalnya belajar Tilawati, yang biasanya lanjut makan bareng. Nggak masalah sih, kan kalau siang bebas makan apa aja, asal sarapan paginya buah. Cuma ya, karena pot luck snack dan tuan rumahnya juga nyediain makan besar, jadinya khawatir kalap aja kalau sarapannya nggak kenyang.  Jadi ya sarapan pagi ini pisang Sunpride eh pisang cavendish gedhe, asli bikin kenyang biar makan siangnya dikit (bungkusnya yang banyak, ehk). Sebenarnya nggak cuma bikin kenyang sih. Pisang membuat kita juga senang dan gampang belajar. Ini salah satu manfaat pisang. Manfaat pisang lainnya banyak, Silakan dibaca di sini . Di mana-mana yang namanya belajar itu kedengarannya aja udah susah banget. Ya emang susah sih bagi saya, tapi dibawa enjoy aja, toh itu buat kebaikan diri kita juga.


Hari ke-6
Selasa penuh asa. Sarapannya Guava Crystal dari Sunpride.Sebenarnya ini jambu batu. Kalau orang Jawa bilang jambu klutuk, atau sering juga disebut jambu biji saking banyaknya biji, klutuk-klutuk kalau dimakan. Dulu waktu kecil malas banget makan jambu ini, takut bijinya ketelan dan nanti numbuh. Lama-lama sih cuek aja, saya makan sebiji-bijinya, tapi tetap nggak nyaman karena ada lubang di gigi hingga kadang sakit banget kemasukan biji, ngunyahnya juga jadi nggak asyik. Sayang aja ya buah yang mengandung lycopene (antioksidan pelawan kanker) yang lebih besar dibanding tomat, dan kalium yang lebih tinggi dibanding pisang ini harus tersisih gara-gara ribuan biji kecil2 yang dimiliki.
Nah Sunpride punya solusi, Guava Crystal ini seedless. Renyah, hampir tanpa biji sama sekali. Praktis banget sarapan ini, tanpa harus ngupas, tinggal dipotong-potong, atau kalau masih malas pegang pisau, tinggal digigit langsung. Hmmm...nyam..nyam.

Hari ke-7
Sudah mulai musim mangga tampaknya. Saya senang beli buah saat sedang musimnya. Murah, melimpah.Mangga Harum manis itu benar2 harum dan manis. Pertengahan minggu yang santai, sarapan sambil baca buku. Ini buku yang menginspirasi saya tuk sarapan buah eksklusif, karena begitulah sunnah, pola makan Rasulullah SAW yang seharusnya saya ikuti dan memang dalam penelitian medis terbukti manfaat buah akan efektif bila dikonsumsi saat pencernaan kosong, atau ya itu sarapan. Buah bukan lagi buat pencuci mulut.


Ternyata, bisa juga saya konsisten menerapkan 7 hari sarapan buah eksklusif. Seru ya, Yups, posting ini sekalian mau mengajak teman-teman tuk mengonsumsi buah setiap hari. Yuuk fun & healthy bareng. Indonesia ini kaya buah, jadi sayang aja kalau sampai konsumsi buah kita minim. Buah lokal kita melimpah dan murah. Pilih buah sesuai musim, atau bahkan buah yang ada sepanjang tahun seperti pisang dan pepaya. Yang penting dapat manfaat sehatnya. Fresh every day. Tetap langsing dan awet muda itu bonusnya.