Selasa, 19 Maret 2013

UNIK ITU MENARIK (CARA MENCURI HATI JURI)



Selasa, 19 Maret, berangkatlah si Ma’ ini menghadiri undangan di kantor Fonterra Kota Casablanca dalam rangkaian acara Lomba Anmum Bunda Inspiratif. Acaranya simple, ramah tamah, ucapan terima kasih, pengenalan brand Fonterra, Anmum Essensial (susu pertumbuhan Tanpa Gula Tambahan yang pertama di Indonesia) cara membaca label komposisi susu, makan siang, dan tentunya acara inti Pengumuman Pemenang Lomba Anmum Bunda Inspiratif.

Selalu ada hal baik yang bisa dipetik dari setiap momen. Kali ini meski tak menang tapi senang karena bisa kopdar dengan teman2 sesama Ibu yang doyan nulis dan mendengar secara langsung metode penjurian serta tips dari Mas Iskandar Zulkarnain (Kompasiana) sebagai juri tamu yang memilih 3 pemenang dari 10 finalis yang telah dipilih oleh pihak sponsor (Anmum).

Yang saya tangkap sih tips menang lomba nulis terutama nulis blog itu dasarnya seperti ini  Lomba dengan tema tertentu yang diajukan oleh penyelenggara tentu akan banyak memunculkan tulisan yang sama alias seragam. Di sinilah seninya  menulis itu , Tak sekedar “What to Say” tapi juga perlu berpikir “How to Say”. Berusahalah untuk menjadi unik, karena biasanya bagi pembaca/juri hal-hal unik itu tentu lebih menarik dibandingkan puluhan tulisan yang sama. Ini pasti akan dilirik, tapi unik yang tetap mudah dimengerti, karena tulisan itu semakin baik bila mudah dipahami.

Yang harus dipikirkan pertama kali adalah Judul, kemudian alinea pertama yang memikat  hingga pembaca/juri terjerat untuk membaca sampai tuntas, dan juga penutup yang menarik. Untuk tulisan singkat seperti yang disyaratkan dalam lomba-lomba blog misalnya hanya 1 halaman, atau 3000 karakter maka kita tak bisa bertele-tele menulis intro karena intinya nikmat dibaca cepat, menarik dan bermanfaat. Menarik itu bisa karena pembaca jadi manggut-manggut oh, ini saya belum pernah tahu sebelumnya, duh bikin terharu, atau ketawa geli  dan sebagainya

Dalam blog foto/ilustrasi itu jadi pendukung, tapi tentunya harus disesuaikan. Jangan cerita jalan2 lihat sepatu-sepatu unik di China tapi fotonya malah wajah sendiri yang lagi nyengir. Narsis boleh, tapi yang sepantasnya aja.
 

*Nah, jangan seperti ini, nulis tips menang lomba malah majang foto anak :p  Contoh yang salah :D

Kalau menulis dengan sponsor, maka sponsor tersebut bisa disamarkan dalam tulisan, hingga pembaca nggak sadar tapi jadi terpengaruh positif terhadap produk tersebut. Sebaiknya di akhir tulisan tak perlu ditulis : Tulisan ini diikutkan dalam lomba…, xixi ketahuan deh nulis demi hadiah :p

Yups, kayaknya itu inti yang kutangkap dan kuingat, tapi ini tidak berlaku secara umum tentunya. Tiap juri punya pandangan sendiri, dan subyektifitas tak bisa dihindari. Jadi seninya lomba adalah menyesuaikan, dan mencari cara bagaimana mencuri hati juri :D

 

3 komentar:

  1. Yups, jadi nambah ilmu :) tq juga Dwi

    BalasHapus
  2. Tips seperti ini yang lagi saya cari jeng... makasih lho udah bersedia sharing... BTW salam kenal dan salam blogger ya...

    BalasHapus