Selasa, 29 Januari 2013

ANMUM BUNDA INSPIRATIF : SINERGI NUTRISI DAN STIMULASI UNTUK OPTIMALKAN KONSENTRASI


“The Moment a child is born, the mother is also born.”- Bhagwan Shree Rajneesh.
Toss, pas, persis, seperti itulah yang saya rasakan ketika anak kedua saya lahir. Rasanya seperti terlahir kembali, lengkap dengan semangat untuk terus tumbuh berkembang menggapai impian.

“Lihat, Ma, aku bisa !”, “Aku aja yang bikin.”,“Ini buat Mama.”, kata-kata yang keluar dari bibir mungil Anggita. Tawa dan binar matanya  membuat saya bahagia luar biasa, seakan ikut berprestasi dan mendapat reward istimewa.


Bisa menyelesaikan tugas mewarnai dengan rapi, asyik menggambar dan menuang adonan kue pelangi ke cetakan butuh latihan dan  konsentrasi yang tinggi buat Anggita, balita 3 tahunan ini
Semua itu bukan sim salabim, abrakadraba. Ada proses panjang di baliknya.

Saya bahagia ketika seiring pertambahan usia, rentang konsentrasi Anggita makin baik. Konsentrasi ini penting karena semakin panjang rentang konsentrasi, anak bisa lebih baik menyerap suatu stimulus dan tuntas melakukan suatu hal

Anggita termasuk anak yang tenang, konsentrasinya baik, tidak mudah menyerah dan tidak gampang teralihkan perhatiannya.

Asah, Asih, Asuh (3 A) hal dasar yang selalu saya pegang. Berusaha menjaga sinergi antara nutrisi dan stimulasi yang dilakukan dengan penuh cinta dan konsistensi untuk mengoptimalkan konsentrasi belajar anak demi tumbuh kembang anak yang terbaik.

Nutrisi dan stimulasi, 2 hal penting untuk perkembangan otak.. Nutrisi dibutuhkan dalam pembentukan dan pematangan sel otak, dan stimulasi dibutuhkan untuk membuat koneksi/ hubungan antara sel otak

Saya bukan Mama yang menuntut standar tinggi untuk prestasi anak, bahkan saya cenderung santai, tapi tentu saja saya tetap berusaha mengawal tumbuh kembang anak secara optimal

Pedoman pertama : Saat anak menunjukkan minat dan rasa ingin tahu tentang suatu hal/aktivitas, itulah saat tepat menstimulasi anak.



Stimulasi lebih banyak saya lakukan dengan bermain, ngobrol dan melibatkan anak dalam aktivitas keseharian disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak

Rentang konsentrasi anak otomatis akan meningkat seiring meningkatnya kemampuan koordinasi indra (terutama penglihatan dan pendengaran) serta kemampuan motorik.



                                   
Kegembiraan anak saat beraktivitas harus jadi poin penting. Tidak perlu menuntut apalagi memaksa anak dengan memberi banyak target/ kegiatan yang membuat anak lelah dan bosan.

 


Stimulasi berlebih justru membuat konsentrasi anak tidak optimal



Kini Anggita makin mandiri dan berinisiatif memilih sendiri kegiatannya. Saya bebaskan ia berkreasi.Tentu, saya tetap aktif memandu dan menyemangati. Hal ini sekaligus menumbuhkan rasa percaya dirinya hingga tak ragu tuk mengeksplorasi hal2 baru.
 

Bagaimana dengan Nutrisi ?

Mama, pemegang kunci nutrisi. Balita akan menyantap menu makanan, apa pun yang disajikan di rumah. Golden standard gizi Anggita adalah ASI eksklusif 6 bulan dan berlanjut hingga usia 2 tahun (tentu dengan MPASI), dilanjutkan dengan makanan kaya gizi yang tak hanya membuat Anggita sehat, ideal berat & tingginya tapi juga lebih stabil emosinya hingga bisa lebih baik dalam beraktivitas.

Saya pernah mendapat nasehat dari ahli gizi bahwa paparan terhadap air gula atau rasa manis pada 2 tahun pertama anak akan meningkatkan kecenderungan anak untuk menyukai rasa manis, hingga berpotensi obesitas. Untuk itulah saya menghindari paparan gula berlebih di 2 tahun pertama Anggita


Kurang nutrisi & anak kurus jadi momok setiap ibu, tapi sering para ibu lupa obesitas juga termasuk malnutrisi yang harus diwaspadai

Selain makanan utama, makanan selingan manis harus dibatasi. Alasannya simple,camilan manis cepat mengenyangkan, hingga malas makan makanan utama yang lengkap gizi. Sukrosa dalam camilan akan menggeser asupan zat gizi penting lain, hingga kita kekurangan gizi (makro & mikro nutrient seperti protein, lemak, vitamin B1, zat besi, magnesium, zinc dan kalsium).
 
Yups, apapun itu, sesuatu yang berlebih tentu tak baik, begitu juga gula yang ditambahkan berlebih pada susu. ANMUM ESSENTIAL 3 & 4 peduli dan mengerti hingga berinisiatif memproduksi susu pertumbuhan anak Tanpa Gula Tambahan yang pertama di Indonesia.  

Hal yang  patut diapresiasi karena ternyata ada banyak bahaya mengancam di balik gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh kita. Asupan gula berlebih tak hanya membuat anak mengalami caries gigi dan obesitas tapi juga menjadikan anak rentan infeksi, berpotensi meningkatkan kecemasan, susah konsentrasi dan mudah tersinggung. Kondisi ini akan sangat mengganggu proses tumbuh kembang anak yang tentu saja tidak kita inginkan.



Minggu, 20 Januari 2013

DARI KARYAWAN SWASTA KE MENGURUS RUMAH TANGGA



Sabtu kemarin, sekalian mau keluar jalan2, mampir ngambil e-ktp. Pas lihat e-ktpku buat ngecek data, terhenyak saat lihat pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga. Asli baru ngeh, lha selama ini meski udah 3,5 tahun nggak nguli lagi, di ktp status masih tetep karyawan swasta. Langsung deh curhat ke suami. “Ih, jebule to, yen ibu rumah tangga ki ktpne ditulis pekerjaan Mengurus rumah tangga ”, gak asyik banget. Kata suami cuek, lha njuk ngapa, meh  ditulis apa, yen ditulis “Tidak Bekerja” tambah ngamuk, komplain. enak aja ditulis nggak kerja, di rumah tuh kerjaanne uakeeh. Wes serba salah. Hahaha jadi ngakak. Wes lah yang penting mumpung cerah lanjut jalan2 refreshing, cuti dari kerja mengurus rumah tangga.

Cuti, Libur itu  hak jeda dari kerja yang bisa dinikmati para pekerja kantoran.
Bagi kita ibu yang di rumah, tentu juga harus menghargai hak tubuh kita untuk istirahat. Ibu itu memiliki banyak pekerjaan yang tak terlihat, atau sangat terlihat ya ? Saat sore/malam suami datang dan kondisi rumah berantakan, kelihatan kalau si ibu leyeh2 seharian :D Ups…meskipun tadi pagi udah nyapu dan bebenah.

Nggak mau ngomongin masalah kerjaan rumah tangga ah, kali ini mau ngomongin cara  menghilangkan kejenuhan di rumah. Ketika kita (apa pun profesinya) selalu mengerjakan pekerjaan yang sama berulang-ulang itu tentu suatu ketika akan ketemu dengan titik jenuh. Cuti menjadi saat rehat setelah menjalankan pekerjaan berat sekaligus refreshing penghilang kejenuhan.
 


Kalau karyawan, meski punya hak cuti, kadang susah juga ngambil cuti sesuai keinginan/keperluan kita. Pas udah jenuh banget kadang ditahan, gak bisa cuti. Nah sekarang saat sudah di rumah dan menjadi manajer rumah tangga (eh, iya harusnya ditulis pekerjaan manajer rumah tangga ya, haiyaaah :p) harus lebih bisa mengatur saat2 cuti. Nggak harus formil, tapi intinya terbebas sejenak dari rutinitas dan bisa kembali fresh. Ya, pinter2nya kita aja ngatur saat tepat buat rehat

Kalau pas Sabtu Minggu, biasanya ada Mas yang momong adik, atau si Pa yang selalu jadi teman main favorit krucils. Paling nggak kalau jalan2 bareng ada gantinya gendong Anggi yang ngantuk.
 
Nah kalau hari biasa tetap bisa rehat, kadang kalau bosan gak setrika, waktunya buat baca2 aja. Dari baca ini biasanya pikiran fresh lagi

Sebentar fesbukan, karena aku biasanya kalau momong anak gak bisa nyambi OL, gak piawai multitasking, dan juga gak bisa pegang hp kalau pas bareng Anggi, pasti direcoki yang mau lihat gambar, mau foto, mau nulis, whew…. Pertemanan di jejaring sosial bisa jadi hiburan ibu yang seharian di rumah.

Jalan2 dengan rute yang berbeda juga lumayan menyegarkan.

Intinya gak perlu dipikirin tulisan pekerjaan di ktp  Semua pekerjaan sama bobotnya, sama2 bisa dinikmati, dan sama2 bisa membawa kita ke titik jenuh (bedanya bekerja mengurus rumah tangga nggak kena potongan pajak penghasilan ;p) Jadi dibikin happy aja.
Apapun pekerjaanya, minumnya eh…cutinya tetep harus ada. Yuuk, jangan lupa ambil jatah cuti kita !

Rabu, 09 Januari 2013

THANK YOU 2012, WELCOME 2013 (MURTI YULIASTUTI))



KENANGAN & HARAPANKU DI DUNIA LITERASI

2012 sudah berakhir. Alhamdulillah, bersyukur Allah masih beri aku umur saat kalender di meja berganti baru ~ 2013

Kadang kita perlu momentum untuk ‘rehat’sejenak.  Sama halnya saat kita mendaki gunung. Bila kita terlalu terobsesi mencapai puncak, tanpa pernah berhenti sebentar, dan menikmati pemandangan sekitar, mungkin akan terasa sangat melelahkan.

Begitupun konteksnya dalam hidup. Selalu perlu untuk rehat sejenak, bersyukur dan mengevaluasi proses dalam pencapaian impian.


Banyak hal yang kusyukuri, dan ini catatan pencapaian di ranah menulis yang kuanggap bisa membuatku makin bahagia, berdaya dan bermakna. Kegiatan yang kunamakan selingan dan sambilan di sela tugas utama sebagai seorang mama.
 
Buku Selingan Usir Penat ke-2, SEULAS SENYUM-ku lahir Juni 2012. Memang ini buku self publishing, tapi sungguh bisa mengumpulkan tulisan dan berani menerbitkannya itu sesuatu yang hebat, membahagiakan dan membanggakan buatku. Paling tidak ini caraku untuk berbagi, mengembalikan setetes air di telapak tanganku, ke samudra, berharap agar bisa lebih bermanfaat.

 
Awal 2012, aku berniat untuk mengurangi ikut kontes, lomba menulis/audisi antologi. Bukan apa2, hanya ingin menantang diri tuk bisa konsentrasi bikin naskah buku pribadi, tapi ternyata, nggak ikut kompetisi itu justru membuat tanganku kaku, nggak bisa latihan nulis, dan tadaa…ikut juga event ini :

  1. Lomba menulis Grup Persahabatan Menulis & Aksara Bermakna menjadi juara 1, dengan hadiah Rp. 1 juta.
  2. Lomba Menulis surat untuk Jokowi & Dahlan Iskan dengan reward karya jadi antologi, paket buku dan voucher diskon penerbitan Rp.250.000
  3. Lomba menulis Opini & Tips Menulis Live 2 Inspire dapat paket buku & paket menerbitkan buku gratis senilai Rp. 1 juta.
  4. Lomba menulis Smart Mommy Inspiration, jadi pemenang kedua dan dapat voucher belanja Rp. 2,5 juta

Lumayan menghiburku yang gagal di lomba BYTE & Resensi, juga 2 tulisan yang kukirim ke media November belum dimuat, ehm lupakan kekalahan

Di tahun 2012 ini juga lahir beberapa antologiku. Meski hanya secuil tulisan, tapi antologi membuatku hangat & semakin kaya dalam lingkaran keluarga, teman2 sebuku. Kebanyakan tulisan yang ada dalam antologi ini adalah hasil tulisan tahun lalu, karena memang untuk menerbitkan sebuah buku perlu proses yang berliku
Terima kasih untuk para PJ antologi yang telah memberi kesempatan tulisanku bergabung di buku indah ini
Buku Antologi yang lahir di 2012
...Segalanya Bagiku cetak terbatas nasional, 2012 hadir di tobuk

Bersama Pak EWA& GPM (Grup Persahabatan Menulis) yang membangkitkan hasrat menulisku

2012 kini menjadi kenangan dan kembali melangkah di 2013 sepenuh harapan.

Yups kembali ke tujuan awal nyemplung di dunia literasi, sebagai salah satu sarana tuk membuatku makin bahagia, berdaya dan bermakna. Tinggal sekarang melihat kembali peta, memilih jalan mana yang nyaman tuk mencapai tujuan

Sepertinya kuis, kompetisi menulis, tetap jadi jalan pilihan. Jadi tentu aku harus membuang kemalasan tuk ikut berbagai kompetisi lagi. Sekarang aku mulai membiasakan diri ngeblog, biar bisa ikut lomba2 blog yang ternyata menggiurkan. Moga sih sambilan ini selain untuk mengasah kemampuan menulis, bisa nambah uang jajan atau menghadiahiku liburan/jalan2, umroh gratis :D

Kedua, menerbitkan buku solo! Nyabit : Nyatet dan diterbitkan itu kebahagiaan tersendiri. Selingan yang menyegarkan hari-hari bahagia sebagai mama. Udah dapat paket penerbitan gratisnya tinggal setor naskah, target Maret 2013 beres, jadi Mei 2013 Mom Wow & Seulas Senyum udah punya adik

Ketiga, serius belajar nulis fiksi, buku buat krucils, buku cerita anak, obsesi sekaligus tantangan yang luar biasa besar. Harus berani mulai tahun ini.

Yups, itu saja di ranah literasi. Semoga aku bisa fokus mewujudkan impian ini. Alhamdulillah, sujud syukurku padaMu ya Allah atas keindahan perjalanan ini, Thank you 2012, dan Bismillah, kumulai lagi melangkah setelah rehat ini dengan penuh semangat dan doa, berharap semua impian ini dimudahkan pencapaiannya, Aamiin.

Nah, ini quiz pembuka tahun yang kuikuti, silakan kalau mau ikut lihat syaratnya di  https://www.facebook.com/notes/gagasmedia/quiz-apa-mimpimu-di-2013/10151159003101968

Yang diselenggarakan oleh
GagasMedia: http://gagasmedia.net
Bukune: http://bukune.com
Gammara Leather: http://gammaraleather.com


Minggu, 06 Januari 2013

HARUS SEMPAT SENANGKAN DIRI, REHAT, & MENCATAT TUK BANGKITKAN SEMANGAT !


Bersemangat di pagi hari itu lumayan mudah bila malamnya kita bisa tidur nyenyak. Kalau aku biasanya udah ayem bila udah shalat Isya, trus kalau masih ada sesuatu yang mengganjal biasanya kucatat. Ini upaya buat mengusir atau memarkir sesuatu yang mengganggu pikiran, biar tidurnya nggak klisikan.

Biasanya bila aku  bangun pagi tanpa ngantuk & suntuk membuat semangat otomatis mencuat. Hanya saja sering tanpa disadari kegiatan yang kulakukan membuat penat dan kehilangan semangat. Kehilangan semangat besar pengaruhnya bagiku, karena ini berarti merosotnya energi buat ngelakuin kerjaan.

Nah, karena aku seharian di rumah, dan udah jadi bos buat diri sendiri, inilah langkah yang kulakukan untuk mendongkrak energi & semangat diri

  1. Rehat, setiap merasa sedikit penat, aku rehat sejenak, leyeh2 atau sekedar menarik dan mengeluarkan nafas secara perlahan. Dari yang pernah kubaca memejamkan mata trus menarik nafas sepanjang 3 ketukan melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut sepanjang 6 ketukan akan menurunkan detak jantung, tekanan darah & mengendurkan otot. Kalau memungkinkan sih tidur siang bareng krucil sejam aja lumayan.
  2. Mencatat segala sesuatu yang harus atau ingin kulakukan juga bisa menghemat energi. Kegiatan mengingat itu sepertinya sepele tapi ternyata bikin banyak energi terbuang karena ya daya ingatku terbatas, jadi suka nggak fokus, bolak-balik nggak jelas mau ngerjain apa
  3. Sempat menyenangkan diri. Tiap orang punya cara tuk meningkatkan semangat, kalau aku suka main2 bareng krucil trus saling memuji, atau menepuk2 pundak. Seneng aja gendong, memeluk krucil sambil puk-puk pundak, “anak mama yang udah besar, anak mama yang pintar, anak mama yang hebat.” Melakukan ini sudah membuatku seneng dan lebih semangat, apalagi bila krucil membalas puk-puk pundak, mama yang besar, yang pintar, yang hebat, xixixi…semangat menyala lagi :D. Kesenangan lain buanyaak...rasanya aku selalu punya cara tuk bersenang-senang :p


Sabtu, 05 Januari 2013

FOKUS PADA KEKUATAN


 Sabtu, jadwal kami mengambil raport si Mas. Krucil yang sudah duduk di kelas 5 SD ini Alhamdulillah nggak perlu dikhawatirkan secara akademik. Hanya dia sering suka cerita2, ngobrol pas ngerjain LK, kata gurunya.  Kalau dia sih LKnya beres, tapi kasihan temannya jadi nggak selesai. Hmm, jadi ingat dengan polah usilnya ngegangguin si adik yang lagi asyik mewarnai atau main balok.

Nah, kebiasaan jelek saya nih, meski nilainya relative nggak bermasalah, tetap aja mata saya menyusuri kekurangannya. Bukan apa2, tentu karena saya ingin dia benar2 bisa untuk semua mata pelajaran. Nemu juga nilai 73 untuk kerajinan tangan, dan 76 untuk IPS.

Lemah di Kerajinan tangan, cukup bisa dimaklumi. Bukan karena saya nganggap ini nggak penting. Saya sebenenya pengin banget krucils lebih kreatif, trampil dan telatan bikin kerajinan tangan, tapi apa daya, saya sendiri nggak bisa dijadiin contoh untuk hal 1 ini. Ya udah. Kalau IPS, rasanya saya pengin ngomel karena apa sih susahnya menghafal. Kalau niat dan rajin baca harusnya bisa. Ups…stop ah, melihat kelemahan.

Kenapa susah ya untuk fokus melihat kekuatannya. Nilai 95 untuk bahasa Arab dan 90 untuk matematika sepertinya memang sudah seharusnya begitu, tak perlu diperhatikan. Padahal saya pernah dapat pemahaman tentang pentingnya fokus pada kekuatan.

Ada sebuah penelitian, studi yang melibatkan 2 kelompok. Kelompok 1 adalah orang dengan kecepatan membaca rendah, 85 kata/menit dan kelompok 2 adalah orang dengan kecepatan membaca di atas rata2, 300 kata/menit. Kedua kelompok ini kemudian diikutkan pada pelatihan Teknik Membaca Cepat selama 3 minggu.

Bagaimana hasilnya ? Kalau kita menganggap kelompok 1 yang bisa meningkatkan kemampuan lebih baik, itu salah besar. Kecepatan membaca kelompok 1 hanya naik 50 %, menjadi 134 kata/menit, dan kelompok kedua menunjukkan peningkatan luar biasa 600 %, menjadi 1800 kata/menit.

Hasil studi ini menyadarkan kita bahwa kita akan mendapatkan manfaat paling besar ketika mengembangkan diri dalam bidang yang memang menjadi kekuatan kita. Sebagai ibu tentu saya ingin bisa mengarahkan usaha untuk semakin berkembangnya kemampuan krucil di semua aspek, seluruh bidang kehidupan, tapi yang harus diingat tentu adalah mengenali minat dan kekuatannya. Bidang inilah yang harus mendapat perhatian lebih untuk bisa mengembangkan dirinya secara optimal.

Jadi…sekarang cermati minat dan kekuatan krucil. Di situlah kita harus fokus mengembangkannya !

Rabu, 02 Januari 2013

SELINGAN & SAMBILAN



Bagiku, menulis ReHat (Refleksi Hati), curhat, nyatet suka-suka di notes fb, blog adalah SELINGAN. Kalau menulis untuk lomba, audisi, ngekuis, itu adalah SAMBILAN. Kok pakai dibedain gitu. Ya, iya, memang beda, Selingan itu menyegarkan, kalau sambilan itu menyenangkan (ehm..aku memang milih sambilan yang menyenangkan, lha namanya aja sambilan, kalau menjengkelkan eh menyakitkan itu sih namanya sambitan) :p

Contoh Selingan itu ya kumpulan tulisan yang sudah kuterbitkan jadi buku Mom Wow dan Seulas Senyum. Ini kumpulan ReHat (Refleksi Hati), Selingan Usir Penat yang menyegarkan jiwaku.
Nah, kalau Sambilan itu contohnya tulisan yang kuikutkan lomba Aksara Bermakna & Grup Persahabatan Menulis (GPM) di fb Batik Indonesia Unik, Cantik, Menarik, yang Alhamdulillah bisa menjadi pemenang pertama dan dapat uang tunai 1 juta rupiah

Selingan dan sambilan, keduanya sama2 memberi kebahagiaan dan membuatku kaya, mungkin nggak secara materi, ya, kalau materi sih gaji sebagai pegawai mungkin lebih gedhe, tapi kaya (pengalaman, teman), seperti doa yang tiba2 kudapat dari seorang penulis ternama, yang kukenal lewat fb karena baru baca ulang buku Mom Wow. Buku yang terbit Maret 2011 itu, kembali membuatku bahagia. Sungguh perhatian,apresiasi dan doa itu sungguh bermakna & membuatku bersyukur
Saling mendoakan ya Mbak, semoga keberkahan dan karunia Allah juga selalu menaungi Mbak Jazimah sekeluarga, Aamiin
Alhamdulillah, Allah, terima kasih, kebaikan ini dariMu, dan karenaMu.
Selalu berharap ada yang bisa mengambil manfaat dari tulisanku.
Semoga Allah senantiasa menjaga & memberkahi langkah dan jejak penaku, Aamiin

KENANGAN KEMENANGAN


Kuposting di sini untuk menyemangati diri :) Aku pernah bisa jadi juara 1 di event ini, April 2012, dan tentu harus bisa lebih baik lagi ! Semangat...!


(Lomba Menulis Aksara Bermakna)
BATIK INDONESIA UNIK, CANTIK, MENARIK

           Melihat sekumpulan anak usia sekitar belasan tahun begitu bersemangat belajar membatik, membuat saya tersenyum dan kagum. Mereka begitu menikmati mengoleskan malam cair dari canting di atas selembar kain kecil sebesar saputangan. Saya sudah pernah merasakan membatik, dulu saat saya masih SMP dan ada pelajaran membatik di sekolah. Ya, saya merasakan membatik beneran, seperti yang dilakukan para perajin batik, tapi tentu tidak menggunakan kain panjang bermeter-meter.. Saya hanya membatik kain seukuran taplak meja. Saya ingat, dulu saya belum bisa menikmati proses membatik itu, karena prosesnya yang susah dan rumit. Pertama, kami harus menggambar di atas kain mori yang akan dibatik. Bisa digambar sendiri atau kalau saya waktu itu karena tidak bisa menggambar, maka saya ngeblat, menjiplak gambar. Setelah gambar pola jadi, kami akan menyiapkan peralatan membatik, gawangan untuk meyampirkan kain yang akan dibatik dan bandul  atau pemberat yang akan menjaga kain tidak mudah tergeser saat tertiup angin atau tangan sendiri. Saya kemudian duduk di dingklik (kursi kecil) dengan canting di tangan,  menyalakan anglo yang diatasnya ada wajan berisi malam (lilin) untuk membatik dan mulailah saya menorehkan malam ke kain dengan menggunakan canting. Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan malam, terbuat dari tembaga (kalau sekarang mulai banyak yang terbuat dari Teflon) dan bambu sebagai pegangannya. Proses ini sungguh rumit dan memerlukan ketelatenan. Membatik satu kain seukuran taplak meja saja bisa sebulan lamanya.
             Begitulah, konon sehelai kain batik tulis memerlukan waktu setidaknya empat bulan untuk diselesaikan. Saya pernah melihat proses rumitnya membatik ini waktu berkunjung ke pengrajin batik. Kerumitan itu tidak hanya sekedar penggambaran pola motif-motif batik yang sangat detail tapi juga mulai dari proses awal, ngemplong. Ngemplong ini adalah  mencuci kain mori. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kanji. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran, yaitu memasukkan kain mori ke minyak jarak yang sudah ada di dalam abu merang. Kain mori dimasukkan ke dalam minyak jarak agar kain menjadi lemas, sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi.
Setelah melalui proses di atas, kain diberi kanji dan dijemur. Selanjutnya, dilakukan proses pengemplongan, yaitu kain mori dipukul-pukul untuk menghaluskan lapisan kain dan agar seratnya siap menerima malam dan warna. Setelah selesai dibatik, juga ada proses pewarnaan yang harus dilakukan berulang-ulang.
             Menurut saya proses yang rumit inilah yang sebenarnya diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda. Jadi bukan benda-nya alias sehelai kain/baju batik yang unik dan cantik itu, tapi lebih jauh adalah budaya/proses membatik yang dilakukan pengrajin batik tulis Indonesia sejak jaman Majapahit. Seperti kita ketahui, bangsa kita pernah marah soal batik ini dan kemudian bisa tersenyum dan tertawa lega ketika  akhimya badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda asli Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009, cikal bakal “Hari Batik” di Indonesia.
              Maestro batik Indonesia, Alm Bapak Iwan Tirta pernah mengemukakan bahwa secara harfiah “batik” adalah teknik menghias permukaan kain (tekstil) menggunakan metode menahan pewarna (dye resist), yang paling tua berasal dari Mesir pada abad ke-4 Sebelum Masehi dan dari Cina pada abad ke-8 Masehi. Banyak Negara yang bisa saja mengklaim bahwa mereka mempunyai batik, tapi batik mereka berbeda dengan batik Indonesia. Yang membedakan adalah penggunaan Canting. Canting ini semacam pena istimewa bagi pembatik Indonesia, yang bisa menghasilkan motif yang halus dan detail. Saya pernah membaca tulisan Ve Handojo, seorang blogger pecinta batik, bahwa di Malaysia, orang membatik menggunakan kuas, dan seniman-seniman batik di Negara lain tak satu pun yang menggunakan canting ini.
              Batik Indonesia juga menjadi istimewa karena nilainya yang melebihi sekedar bahan pakaian. Mulut saya sempat ternganga ketika mengetahui indahnya filosofi dibalik  motif batik Solo yang sempat dijelaskan oleh pengrajin batik, seperti motif Sido Mukti yang mengandung makna kemakmuran, Sido Luhur, bermakna keluhuran, Udan Liris bermakna ketabahan dalam menjalani hidup yang prihatin, tahan menghadapi hujan dan panas, motif truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali, simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Motif ini dipakai orang tua pengantin dengan harapan agar cinta kasih yang tumoruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.
             Cara pemakaian batik pada upacara adat di Jawa Tengah juga memiliki nilai pendidikan tersendiri. Bagi anak-anak, batik dipakai dengan cara sabuk wolo. Pemakaian jenis ini memungkinkan anak-anak untuk bergerak bebas. Secara filosofi, pemakaian sabuk wolo diartikan bebas moral, sesuai dengan jiwa anak-anak yang masih bebas, belum dewasa, dan belum memiliki tanggung jawab moral di dalam masyarakat. Ketika beranjak remaja, seseorang tidak lagi mengenakan batik dengan cara sabuk wolo melainkan dengan jarit. Panjang jarit yang dipakai memiliki arti tersendiri. Semakin panjang jarit, semakin tinggi derajat seseorang dalam masyarakat, dan semakin pendek jarit, semakin rendah pula strata sosial orang tersebut dalam masyarakat. Bagi orang dewasa, pemakaian batik memiliki pakem yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, wiru diletakkan di sebelah kiri. Sedangkan pada perempuan, wiru diletakkan di sebelah kanan, yang berarti nengeni, seorang putri tidak boleh melanggar kehendak suami.
              Akhirnya, memang saya patut berbangga dan cinta pada budaya bangsa Indonesia yang kaya ini. Kebanggaan dan kecintaan yang ingin bisa saya tularkannya kepada kedua anak saya. Saya bangga mereka sudah mulai mengenal dan mau mengenakan busana batik sejak masih balita, tetapi pengakuan  UNESCO yang telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan (Intangible Cultural Heritage) yang dihasilkan oleh Indonesia, tentu bukan sekedar dirayakan dengan mengenakan baju batik semata. Masih banyak yang harus kita lakukan untuk kelestarian warisan budaya ini. Itulah kenapa saya tersenyum ketika semakin banyak wisata batik, workshop atau pelatihan membatik yang diadakan seperti misalnya di  museum tekstil Jakarta, dan  Museum Batik Nasional yang berada di JI. Jetayu No. 3, Pekalongan. Berkunjung ke museum batik di Pekalongan memberi kesempatan pada kita untuk menambah pengetahuan yang ingin kita ketahui tentang batik. Museum ini telah menjadi salah satu aset nasional dan dikelola langsung oleh pemerintah pusat dan bukan milik Pemda Pekalongan. Menurut statistik data pengunjung, rata-rata per bulan terdapat sekitar 150 orang pengunjung dan sebagian merupakan wisatawan asing. Di museum ini terdapat 4 ruang pamer, perpustakaan, dan ruang peraga.
Ruang pamer utama menampilkan gambaran umum batik, bahan pembuatnya, dan aneka batik kuno, baik dari Indonesia maupun batik luar yang menurut ceritanya didatangkan dari India. Ruang pamer kedua merupakan ruang batik Nusantara. Di sini ditampilkan batik khas dari daerah di seluruh Indonesia. Ruang pamer ketiga adalah ruang interior batik, menampilkan perangkat interior rumah dengan bahan dasar batik. Terdapat juga batik koleksi seorang warga negara Australia bernama Digby Mackintosh yang dihibahkan kepada Museum Batik Pekalongan. Ruang pamer yang terakhir adalah ruang IwanTirta, berisi bermacam-macam kain batik hasil karya Iwan Tirta, seorang desainer Indonesia yang memiliki kecintaan pada batik.
         Batik memang tak hanya milik suku tertentu di Indonesia, bahkan  di Jawa saja ada banyak daerah sentra batik seperti Solo, Jogyakarta, Pekalongan, Kebumen, Cirebon, Garut, Banyumas, Tulungagung, dan masih banyak lagi. Begitu juga hampir di seluruh daerah di Indonesia kita memiliki batik Bengkulu, Jambi, Pontianak, Bali. Sungguh betapa kayanya budaya batik Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan kembangkan. Pada Malam Budaya yang menjadi acara puncak World Batik Summit 2011, September lalu telah memberikan penghargaan bagi sejumlah pembatik yang sudah berdedikasi sepanjang hidupnya dengan membatik, seperti Ny Prawiro (85) dari Klaten dan Ny Pariyem (81) dari Sukoharjo. Ya, mereka di usia senjanya masih setia dan cinta pada batik. Semoga keberadaan museum, sentra batik dan makin banyaknya wisata batik yang memberi kesempatan pada kita yang masih muda ini untuk belajar membatik akan semakin membuat kita menghargai, bangga dan cinta pada batik Indonesia yang unik, cantik dan selalu menarik karena kekayaan cerita dalam penciptaannya atau tingginya filosofi dalam motif-motifnya.