Sebelum masuk ke grup Be a Writer, saya sudah bergabung
dengan grup-grup menulis lain (meski seringkali hanya sebatas jadi silent
reader di grup-grup tersebut).
Jadi saat Dwi
Aprilytanti menggandeng saya masuk ke grup Be a Writer (BaW) setahun lalu, saya
nggak begitu kaget, apalagi banyak nama-nama yang sudah familier.
Sebenarnya saya sudah diwarning “Di grup ini harus aktif,
kalau tidak siap-siap aja diremove dari grup !”. Aktif itu tidak hanya ngelongok dan kasih jempol, tapi juga memberi komentar dan mengerjakan tugas. Oh, semoga bisa. Tiap minggu ada
jadwal tugas nulis bagi BaWers yang ditunjuk, Ini nih jadwalnya :
Pas, saya masuk tahun lalu, kebetulan di BAW sedang ada proyek bikin buku
Kumcer. Ya, semacam audisi antologi, tapi pesertanya terbatas dalam 1 grup. Hadeeh, cerpen, beraat ! Saya mulai menyukai dunia literasi pada tahun 2010. Itu karena
saya ngincer buku gratis dari suatu penerbit, dan mulailah saya mencoba nulis WeeklyNotes.Jadi, kalau nulis curhat, pengalaman, opini ringan sih saya lumayan bisa, tapi nulis
fiksi benar-benar tangan dan otak saya kaku. Nyari idenya kayak saya mau masak spesial.
Bolak-balik buka kulkas, baca buku resep, dan akhirnya tadaa…back to basic.
Begitulah, meski saya nggak piawai bikin cerpen, demi tetap ada di grup ini saya
pun berusaha bikin satu cerpen. Alhamdulillah jadi juga,
(jadi cerpen yang aneh :p). Lega, satu tugas sudah tuntas,
meski jelas nggak pantas buat disandingkan dengan cerpen-cerpen keren lain,
tapi banyak suntikan semangat yang membesarkan nyali saya buat bisa berfiksi.
Sesudah itu ada ide besar menulis buku duet,(fiksi dan non
fiksi). Kesempatan emas nih. Ehm, tapi saya anteng, bukan nggak mendukung
proyek ini, tapi karena saya mengukur kapasitas diri. Kasihan teman duet saya
bisa frustasi nulis bareng saya yang biasa sak
sik suk (sak isone, sik nunggu mood, suk yen kober) dalam nulis. Nggak nyangka ada mbak Imma R Rusydi yang
menginbox, “Mbak, udah dapat teman duet, kita bikin naskah parenting yuk.” Tak
elok menolak, maka saya pun mengiyakan, (meski saya ‘blank’ tentang maksud nulis parenting, lha bisanya nulis curhat).
Tak lama berselang Mbak Sarah Amijaya pun ngajak. Sayang saya sudah mengiyakan
Mbak Imma. Beberapa hari kemudian, proses taaruf dengan Mbak Imma pun nggak
berlanjut. Ya udah, gak masalah. Sebenarnya ide nulis duet ini keren, tapi
mungkin lebih pas nulis tandem antara yang levelnya udah pernah nerbitin buku
mendampingi yang belum.
Hari-hari di grup ini berlalu. Kembali saya jadi silent
reader, atau sering memang nggak nengok grup. Kayaknya juga saat itu saya lagi
sok ‘semedi’, nggak nengok facebook beberapa saat. Entah kapan tepatnya, ternyata
keanggotaan saya di BaW sudah expired. Saya garuk-garuk kerudung. Ya, ternyata
ini grup yang sangat Profesional. Peringatan awal, tentang keaktifan ternyata bukan gertak sambal. Saya sadar diri, paham konsekuensi, aturan di
BaW, dan karena saya selalu berusaha berpikir positif, jadi ya saya nggak
nanya-nanya ke Mbak Leyla sebagai KepSek tentang dikeluarkannya saya dari grup
(tahu dirilah, eh padahal saya harusnya menyapa ya, atau minta maaf mungkin juga
tanpa sengaja saya membuat luka eh kok luka sih, xixi bahasanya atau apalah
yang nggak berkenan secara pribadi)
Meski saya sudah nggak jadi BaWers (sebutan buat anggota
grup) tapi saya tetap nyaman berteman, berinteraksi secara pribadi dengan para
BaWers di luar grup (sebagai sesama fesbuker).
Bulan lalu tiba-tiba tuing, kok saya bisa lihat BaW ya, kan
ini grup rahasia. Saya cek pemberitahuan dan Alhamdulillah, M’ Leyla berkenan
menerima saya kembali jadi keluarga di BAW. Makasih ya, Mbak..Senang ? Tentu
saja, meski saya gembrobyos, lengket berkeringat,
ingat ketatnya aturan grup ini, tapi saya juga kembali tersengat semangat tuk
jadi sehebat para mentor dan semua teman keluarga BAWers yang sudah sukses..
Sebenarnya saya menikmati gaya menulis sak sik suk saya, tapi kalau saya turutin, tentu cita-cita untuk menangkringkan buku karya saya di rak buku
krucils nggak terlaksana, atau bahkan pupus, melempem bak krupuk yang dibiarkan
lama. Ya, keinginan terbesar saya, bisa menerbitkan buku yang kelak dibaca
dengan bangga dan bahagia oleh kedua krucils saya, Tentu buku yang keren,
bergizi, dan jadi buku favorit mereka.
Berada di komunitas, grup kepenulisan seperti BaW ini bisa menjaga api semangat saya terus menyala. Saya belajar
tentang proses kreatif dari penulis-penulis yang saya kagumi.Tips-tips khusus yang dibagi dengan senang hati, atau bahkan contoh tulisan teman-teman yang menang lomba untuk bisa dipelajari. Saya yang lhak lhok di dunia literasi ini bisa
lebih melek, dan terpacu untuk terus
maju dan mempunyai mental pemenang.
Wuiih…in grup nulis serius banget sih. Mungkin itu yang
terbayang dari curhat pengalaman saya. Lha iyalah serius, dunia menulis itu
keras, Jendral, hehe ! (ini lecutan Riawani Elyta agar semangat kita nggak
kendor). Lho, kok saya malah jadi berkesan nakut-nakutin ya, bukan ngajakin
gabung di BaW ??
Bukan nakut-nakutin sih, hanya apa ya, memang itulah yang saya rasakan, Ini sharing pengalaman aja.. Eh, sebenarnya nggak tiap hari grup ini isinya serius sih, hanya
kadang memang ada thread rahasia yang harus kita jaga. Saya sih ngelihatnya
para BAWers ini keluarga yang baik, saling berbagi dan menyemangati, plus banyak hahahihi juga.
BaW itu keluarga yang asyik. Kehangatan sebuah keluarga
terasa saat minggu lalu saya sempat ikut kopdar di acara Launching Pemenang
Novel Romance Qonita. Salah satu pemenangnya Shabrina WS, mentor BaW. Inilah kami, BAWers yang sempat mangayubagyo kemenangan Shabrina.
Ehm, ngomongin mentor, jadi pengin ngomongin juga mentor lainnya. Nah, kalau saya nyebutin nama
para suhu di sini pasti banyak yang berebut pengin jadi BAWers
Leyla Imtichanah -
Leyla Hana adalah founder grup ini. Kami menyebutnya Kepala Sekolah. Penulis serba bisa dan berpengalaman sebagai
editor Saya mengenal karyanya saat ia menerbitkan karya duet di penerbitan
indie, Pilihlah Aku Jadi Istrimu, dan
saya mendadak terbelalak saat membaca
biodatanya. Oh, betapa kupernya saya, ternyata di biodata tahun 2011 itu
tertulis Leyla Hana sudah menerbitkan 13 novel dan 2 buku panduan pernikahan. Trus,
saya merasa agak dekat karena kesempatan ikut proyek antologi A Sweet Candy for Teens. Salut atas
kepiawaiannya menyusun dan juga perjuangannya menawarkan naskah antologi yang
mengikutkan secuil tulisan saya. Sekarang melihat Mbak Leyla bisa tetep eksis
nulis dengan digelendotin 3 krucils bahkan masuk sebagai nominasi Srikandi
Blogger 2013 makin bikin takjub,.Sebenarnya rumah Mbak Leyla ini lumayan
dekatlah, tapi saya belum pernah ketemu, agak sungkan, aura wibawanya itu lho
ho..ho.ho (sungkem Mbak, kapan-kapan main ah.:D)
Eni Martini, Saya
jarang berinteraksi meski hanya lewat layar, tapi surprise pas kopdar seminggu
yang lalu, langsung berasa udah kenal lama. *Hallaaah…saya emang suka SKSD :p.
Beruntungnya saya yang bisa kenal penulis-penulis ramah dan baik hati Ternyata
lagiii, Mbak Eni ini penulis bermacam genre : chicklit, teenlit, horor, komedi, sastra. Soul Travel in Baduy adalah buku
solo ke-18nya yang baru aja saya miliki
Yeni Mulati Sucipto alias Afifah Afra, Baru baca namanya aja pasti sudah pada manggut-manggut dan langsung nyangkut ke Indiva. Wawasannya luas, bijak, adem,…begitulah yang saya tangkap saat membaca postingan-postingan di grup.
Be A Briliant Writer, jadi buku panduan saya di samping Panduan Amal Wanita Saliha. Terus terang sayabelum baca novel-novel karyanya *plaak
Dua nama mentor berikutnya adalah sosok yang lumayan ‘berteman’ dengan saya. *hadeeh kumat deh SKSDnya.
Shabrinaws. Termasuk penulis yang saya add jadi teman di
awal-awal saya nyemplung di literasi. Ternyata dia menyapa “Makasih, Mbak sudah
berkenan berteman.” Saya tersipu, dan membatin, betapa baik, santun dan rendah
hatinya penulis satu ini. Penulis hebat yang hangat dan menghargai pembacanya
sebagai teman. Beberapa saat kemudian saya bisa sebuku di antologi Hapuslah Air
Matamu. Tak ada yang berubah dengan hati putihnya sampai sekarang meski namanya
semakin menanjak, (saya adalah pembaca yang banyak belajar dari karya dan pribadinya)
Riawany Elita, Bisa nebak nggak, saya kenal berkat apa ? Karena baca tulisannya di antologi. Wih, ini nama sering banget menang. Eh, tapi pernah lho saya menang jadi juara 2, Riawani Elyta hanya juara 3. Hah ? beneran ? itu lomba apa ? Tentu bukan lomba nulis tapi kuis ngumpulin jempol buat dapat buku gratis, xixixi (halllaah….Riawany Elita jelas udah nggak ingat, abaikan, gak penting banget), tapi lucu juga pas ingat ternyata kami sepertinya berangkat dari hal sama, suka ikut lomba, kuis, kontes, audisi. (Mungkin inilah salah satu penulis yang mengorbit lewat jalur pemenang lomba.). Point penting yang saya catat : Seorang Riawany Elita tahu banget tujuan karir menulisnya dan fokus, hingga hasilnya terlihat seperti saat ini. Boleh dibilang jam terbangnya dalam menulis belum setinggi mentor lainnya tapi prestasi berkaryanya melejit setinggi langit. Saya menyimpan tulisan rekaman perjalanan menulisnya, dan berharap bisa meneladaninya, karena sepertinya latar belakang tanpa pengalaman di forum kepenulisan sebelumnya dan memulai berkarya ketika sudah jadi mama itu gue eh saya banget :D
The difference between
ordinary and extraordinary is just that little : EXTRA.
Ya…BaW menjadi grup menulis yang luar biasa karena ada ‘extra’
di dalamnya. Nama-nama hebat yang saya sebutkan sebagai kepsek dan mentor di
atas, semuanya memiliki sesuatu yang ‘extra’ baik dari segi ilmu, pengalaman,
maupun ide yang dibagikan secara gratis..tis di sini
Bagi saya khususnya, ini special karena beliau-beliau adalah
para Ibu (dengan krucils yang ngglibet
setiap saat). Apalagi Ibu Kepala Sekolah yang Emak Rempong. Ternyata mereka
bisa. Nggak ada alasan lagi bagi saya untuk nggak bisa menjadi seperti para
mentor dan senior yang bertebaran di BaW
Senangnya lagi, di
grup ini saya bisa berinteraksi secara akrab dengan penulis yang saya kagumi,
sehangat sahabat, dekat, nyaris tak berjarak.
Siapa anda 5 tahun
mendatang bisa diprediksi dari buku apa yang anda baca dan dengan siapa anda
bergaul - kalimat bijak dari seorang Charles Jones
Ya, di BaW inilah terbentang kesempatan saya menyerap dan
tertular kehebatan para mentor dan teman-teman BaWers. (Tentu saja semua
berpulang ke diri kita. Bisakah kita menangkap peluang yang ada di depan mata.
Siapkah kita terkontaminasi semangat berkaryanya ..) Alhamdulillah, terima kasih, bahagia dan
tentu saja bersyukur saya bisa jadi BaWers. Aih, berharap 5 tahun
mendatang, saya pun bisa tumbuh berkembang sebesar
para senior. Semoga Allah mudahkan langkah ini, Aamiin
Sebenarnya pengin cerita tentang banyak sahabat hebat saya
di sini, tapi takut ada yang kelewat saking banyaknya. Yang jelas seratus lebih
BaWers semuanya hebat ! Nah, kalau mau kenal lebih jauh dengan keluarga besar
BaW, lihat di sini ya.Ini profil penulis BaW Meski pendirinya seorang Emak Rempong tapi ini grup buat
semua yang ingin jadi penulis, tanpa memandang jenis kelamin, usia, status dan
lain-lain.
Dalam rangka launching blog BAW, BaW punya gawe Give Away. Banyak hadiah
melambai-lambai. Masih ada waktu sampai Sabtu 20 April 2013. Ayo ikutan GA BaW !
*Alhamdulillah…ini GA pertama yang berhasil saya ikuti. Oh, ternyata
kalau nggak pakai ajian Sak Sik Suk,
nulis ini sejam juga rampung *ngelap keringat…Pasang Banner, yang semoga bener. Siap-siap jadi pemenang eh siap-siap ikut GA berikutnya :D
hihihihi mbak Bannernya belum muncul #nyodorin tissue :D , jangan lupa ada formulir untuk mendaftar :)
BalasHapusLha itu masalahnya Dwi, aku selama ini grak grek ikut GA masalah masang banner, trus follow blognya *hadeeh. Kalau pas kerja bisa langsung njawil bagian IT. Ntar malam kulihat lagi. Iya form daftar, meski cuma copy paste2 kok bingung ya bolak-baliknya. Aku udah habis tissue sakpak je :D
BalasHapusOO Banner GAWnya njenengan pasang di side bar, eia punyaku kupasang dalam postingan, karena BAW punya Banner sendiri mbak, yang bisa "mlaku-mlaku" kreasinya mbak Anik itu lo...sik ntar kucari di grup ya :)
BalasHapusMakasih, udah terpasang, tinggal banner GAnya sekarang pasang di postingan ya
HapusTerima kasih atas tulisan GA BAW, Murti.. suksess selalu :D
BalasHapus*Ohya, mohon disertakan juga banner GA berwarna kuning
Terima kasih juga, lho baru ngeh, kok jadi gitu ya, tadi udah cantik terpasang kayaknya :)
HapusMbak, asik ya bernah menang dari idola qiqiq...eh itu bannernya dopasang di html mbk
BalasHapusxixi...asyiik, Mbak Naqi. Iya mumet pasang banner, gaptek ngeblog. Habis ini mau ikutan GAnya Mbak, tq
Hapushahaha... lucu banget baca ini, apalagi baca Riawani Elyta juara tiga ngumpulin jempol.
BalasHapusDuh, aku kok berasa kayak SBY, padahal santai saja sama aku, Mbakyu.. :-)
xixi, *tutup muka, baru bisa ngalahin di lomba ngumpulin jempol. Harusnya kutunjukin ya shoot foto kenangannya, hadiahnya paket buku dari Leutika. Mbak Leyla, jujur... aura wibawanya itu lho !, ho..ho..ho. btw, sekarang santai aja ah ama M' Leyla :D.
HapusMakasih ya Mbak
nah pen juga masuk baw...tapi masih mikir...sebenarnya soal aktif itu adalah konsekuensi masuk grub(grub apapun),karna klu grub anggotanya g aktif gmn mau guna itu grub...maju terus baw...moga kelak saya bisa gabung...amin
BalasHapus